Dinkes Kalbar-IAIN Pontianak targetkan 3.000 mahasiswa divaksin

Pontianak (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan IAIN Pontianak menargetkan 3.000 mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di daerah itu mengikuti vaksinasi mahasiswa nasional yang dibuka Presiden Joko Widodo secara virtual dengan penyelenggaraan secara serentak di Indonesia.

"Untuk jumlah dosis vaksin yang kita siapkan pada kegiatan vaksinasi mahasiswa nasional di IAIN Pontianak ini sebanyak 3.000 dosis dan akan digunakan untuk mahasiswa yang telah mendaftar mengikuti program ini," kata Kepala Dinkes Kalbar Harisson di Pontianak, Rabu (22/9).

Dia menjelaskan "Vaksinasi Merdeka" merupakan program kolaborasi antara Polisi Republik Indonesia (Polri) dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada 22-23 September 2021 di 96 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Saat membuka kegiatan tersebut secara virtual, Presiden Jokowi meminta mahasiswa untuk menggerakkan masyarakat agar ikut dalam program "Vaksinasi Merdeka" di masa pandemi COVID-19 agar target pemerintah dalam mencapai kekebalan komunal segera tercapai.

"Saya minta masyarakat digerakkan agar semuanya bisa ikut program vaksinasi merdeka ini sehingga persentase vaksinasi semakin hari semakin baik dan target kita 70 persen itu segera bisa kita capai," katanya.

Rektor IAIN Pontianak Syarif mengatakan, pihaknya berterma kasih kepada Polda Kalbar yang telah memilih IAIN sebagai pelaksana kegiatan tersebut di Kalbar.

"Kami berterima kasih telah memilih IAIN Pontianak menjadi basis pelaksanaan vaksinasi dan alhamdulillah yang terdaftar kurang lebih 3.200 mahasiswa," katanya.

Dengan program vaksinasi bagi mahasiswa tersebut, pihaknya telah menjadwalkan perkuliahan luring karena pihaknya hanya mendapatkan jatah 25 persen mahasiswa yang bisa mengikuti perkuliahan tatap muka tersebut.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Remigius Sigid Tri Hardjanto mengatakan pihaknya tidak hanya melaksanakan vaksinasi tetapi juga memberikan bantuan sembako berupa beras 10 ton untuk 2.000 mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Kami dari jajaran kepolisian terus berkolaborasi dengan jajaran TNI dan pemerintahan daerah, serta dukungan masyarakat untuk sama-sama kita sadar diri dan terus menggunakan masker maupun protokol kesahatan lainnya," kata dia.