Pontianak (ANTARA) - PT Borneo Titian Berjaya melakukan ekspor 15,5 ton kratom untuk pertama kalinya dari Pontianak langsung ke Belanda.
"Untuk saat ini berdasarkan kemas secara kurang lebih sekitar 15,5 ton kratom yang kita kirim untuk hari ini," ujar Owner PT Borneo Titian Berjaya Isnainil Fahmi di Bandara Supadio Pontianak di Kubu Raya, Selasa .
Isnainil Fahmi mengatakan target mereka sekarang untuk kratom tidak hanya dijual di Amerika, tetapi juga mengejar pasar-pasar yang ada di Eropa.
"Sejauh ini untuk pasar ekspor kratom kebanyakan ke Amerika. Namun Alhamdulillah kami coba kejar untuk pasar-pasar yang di Eropa dan diterima oleh Negara Belanda, Slovakia, Ceko, dan Jerman," jelas dia.
Baca juga: Kalbar ekspor kratom langsung dari Pontianak ke Belanda
Baca juga: Sutarmidji akan kirim surat ke Presiden terkait tanaman kratom
Dia juga mengatakan permasalahan yang dialaminya untuk saat ini adalah mengenai harga karena selama ini orang menyamaratakan harga kratom.
"Kalau untuk sekarang ini harga merupakan permasalahan yang menjadi kerja keras kami. Sekarang kami mencoba mengedukasi untuk para petani dan juga untuk para pembeli kami, bahwa kratom ini ada perbedaan," jelasnya.
Pada dasarnya harga kratom semakin lama semakin menurun. Ini karena masalah pengerjaan mutu yang ingin tingkatkan.
"Tapi begitu kami edukasi bahwa kratom ini bisa naik karena dengan mutu yang baik ada rupa ada harga. Proses pengolahan yang mengutamakan higenisul. Untuk saat ini kratom dari petani benar-benar segar bukan barang simpanan tetapi langsung dari kebunnya," jelasnya.
Sebelumnya Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengatakan akan segera mengirim surat ke Presiden terkait dengan tanaman kratom, komoditas unggulan ekspor dari Kabupaten Kapuas Hulu.
"Kemarin saya sudah bilang ke Menteri Pertanian dan beliau akan bicara dengan presiden," kata dia.
Sutarmidji juga mengatakan sudah mengumpulkan data-data untuk hal itu.
"Saya sudah mengumpulkan semua data, nanti saya akan menyurati beliau, beliau akan bilang nanti, mungkin dari DPR akan mem-backup ini," katanya.
Dia juga mengatakan kratom ini sudah dibicarakan di KSP yang dipimpin oleh Kepala KSP Moeldoko dan dihadiri oleh pimpinan BNN yang lama, BPOM dan Dirjen Farmasi.
"Mereka bilang kratom itu zat adiktifnya empat kali dibandingkan ganja, tetapi saya katakan bahwa orang yang mengonsumsi kraton tidak berhalusinasi sedangkan mengonsumsi ganja pasti berhalusinasi, bahkan urin orang yang mengonsumsi kratom belum tentu positif," kata dia.
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu perjuangkan legalitas kratom
Baca juga: Menkes Budi : Serahkan polemik tumbuhan kratom kepada ahli
Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu siap perjuangkan legalitas tanaman Kratom
Borneo Titian Berjaya kirim 15,5 ton kratom ke Belanda
Rabu, 29 September 2021 5:33 WIB