"Ada tiga korban jiwa, dua di antaranya dari Desa Trunyan, Kintamani, Bangli. Satu lainnya dari Desa Ban, Karangasem. Selain itu, ada dua korban luka yang selamat dari Desa Trunyan, Bangli," jelas Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, Gede Darmada dalam siaran pers yang diterima di Denpasar, Bali, Sabtu.
Ia mengatakan bahwa korban meninggal dunia di Kabupaten Bangli bernama Ni Kadek Wahyu (25 tahun) dan Lionel Adi Putra (8 tahun). Kedua korban berasal dari Desa Trunyan.
Selanjutnya dua warga Trunyan lainnya, yaitu Ni Made Mudawati (50) mengalami luka berat dan Putu Novitasari mengalami luka ringan.
Sementara itu, ada satu korban meninggal bernama Ni Luh Meriani berusia 3 tahun dari Dusun Jatituhu, Desa Ban, Karangasem.
"Seluruh korban gempa tersebut sudah berhasil dievakuasi dan dampak kerusakan masih di data oleh BPBD Provinsi Bali. Korban luka telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas setempat dan RSUD Karangasem," katanya.
Adapun dalam proses evakuasi korban yang dilakukan tim SAR gabungan melalui danau, karena jalur darat tertutup longsor dari Bukit Abang.
Tim SAR gabungan dari unsur TNI/Polri, Pemerintah Daerah Provinsi Bali serta relawan masih melakukan pemantauan di wilayah Trunyan, Kintamani, Bangli.
Ia mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada lagi laporan korban jiwa akibat dampak dari gempa yang berpusat di Karangasem tersebut.
"Rescue dari Pos SAR Karangasem bergerak ke salah satu rumah warga yang terdampak gempa di Dusun Jatinuhu, Desa Ban, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, dan bersama unsur SAR lainnya memastikan kondisi aman dan tidak ada lagi korban jiwa," jelas Darmada.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan pers Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menjelaskan telah terjadi gempa tektonik bermagnitudo 4,8 dengan episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 kilometer.
Ia mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hingga pukul 04.42 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan magnitudo 2,7.