Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Satono bersyukur jalan berstatus provinsi Simpang Bantanan I-Simpang Bantanan II, sepanjang 8,8 Km di Desa Teluk Kembang, Kecamatan Teluk Keramat diresmikan gubernur dan bisa dinikmati masyarakat.
"Kita harus bersyukur, jalan ini telah dibangun sampai mulus seperti ini, berkat arahan Pak Gubernur. Maka pesan saya adalah, kita semua harus menjaganya supaya tahan lama, kalau sudah rusak, untuk membangun kembali semulus ini tidak mudah," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Satono mengatakan, saat ini kabupaten belum memiliki jembatan timbang sehingga tonase truk kontainer dan truk sawit tidak terkontrol dengan baik. Hal itu menjadi salah satu penyebab jalan cepat rusak.
"Sambas ini belum ada jembatan timbang, tonase truk kontainer dan truk pembawa sawit biasanya saya lihat sudah over load, semestinya jalan dengan beban 8 ton, tapi dipaksakan dengan membawa muatan 10 ton bahkan 12 ton. Inilah yang cepat merusak jalan," katanya.
Menurutnya masyarakat harusnya menyadari betapa pentingnya menjaga infrastruktur jalan dan jembatan yang telah dibangun pemerintah. Terlebih, tujuan membangun infrastruktur itu demi kepentingan dan kemajuan ekonomi masyarakat.
"Pesan saya hanya satu yaitu jaga, pemerintah tidak bisa membangun disini terus, karena tidak hanya jalan ini saja dan tidak hanya Sambas saja yang harus dibangun pemerintah. Ini tugas kita semua untuk menjaganya," kata dia.
Dalam peresmian jalan Simpang Bantanan I-Simpang Bantanan II Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, didampingi Bupati Sambas, Satono dan Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi, serta OPD terkait, meresmikan ruas jalan provinsi tersebut.