Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa mengatakan pihaknya menggandeng Tim Penggerak PKK (TP PKK) tingkat kecamatan dan desa untuk melakukan sosialisasi percepatan penurunan angka tengkes melalui 10 Program Pokok PKK di desa.
"Seperti yang kita lakukan di Desa Nyiin, yakni desa binaan TP PKK Kabupaten Landak. Desa Nyiin menjadi salah satu desa yang angka tengkesnya masih tinggi di Kecamatan Jelimpo, yakni 25,7 persen di tahun 2021. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi PKK desa dalam memberikan pembinaan kepada masyarakat," kata Karolin di Jelimpo, Kamis.
Baca juga: Pemerintah Sambas berkomitmen turunkan angka tengkes
Sebagai Bupati, ia menyayangkan PKK desa tidak pernah rapat, sehingga 10 program pokok PKK belum dijalankan dengan baik di desa itu.
"Setelah ini, saya harap ibu-ibu kader PKK desa harus aktif kembali, untuk bisa membantu ibu-ibu di Desa Nyiin ini, terutama dalam pembelajaran tumbuh kembang anak," tuturnya.
Karolin menjelaskan bahwa desa harus mengaktifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan standar 5 meja, yakni meja pendaftaran, pengukuran tinggi badan dan berat badan, pencatatan, penyuluhan gizi, dan meja pelayanan kesehatan.
Baca juga: Tim Percepatan Penanganan Tengkes dibentuk untuk Sambas Berkemajuan
"Posyandu adalah dari dan untuk masyarakat. Jadi, Posyandu itu untuk masyarakat, yang melaksanakan masyarakat, dan bidan hanya membina, sehingga ada atau tidak adanya bidan maupun petugas kesehatan Posyandu harus dilaksanakan. Posyandu itu bukan kegiatan rutin Puskesmas, tetapi kegiatan rutin masyarakat," katanya.
Baca juga: Sekda Kalbar dorong pemerintah daerah gandeng organisasi wanita atasi tengkes
Pemkab Landak gandeng PKK gencarkan sosialisasi stunting di desa
Kamis, 7 April 2022 14:53 WIB