Pontianak (ANTARA) - Momentum halalbihalal Idul Fitri 1443 Hijriah dimanfaatkan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat untuk menggelar Kopi Santai "Kebersamaan dalam Memperkokoh Keberagaman". Acara yang digelar di halaman Kantor Kejati Kalbar, Rabu, yang dihadiri para forkopimda, BUMN, akademisi, hingga tamu undangan lain.
Selain obrolan santai, acara ini dikemas dengan sajian video mapping yang menarik perhatian. Pemetaan video atau video mapping merupakan sebuah teknik yang menggunakan pencahayaan dan proyeksi sehingga dapat menciptakan ilusi optis pada objek-objek. Selain konten-konten kreatif, video mapping ini juga menampilkan layanan masyarakat untuk promosi.
Kajati Kalbar, Masyhudi mengatakan digunakan untuk menampilkan iklan layanan masyarakat. "Video mapping permanent ini merupakan video mapping pertama dan satu-satunya di Indonesia yang akan ditayangkan setiap hari di Kantor Kejaksaan Tinggi Kalbar," katanya.
Video mapping ini telah mengukir rekor dari Museum Rekor Indonesia sebagai Kejaksaan Tinggi pertama yang memakai video mapping permanent, dan yang ke dua layanan video mapping yang terlama.
Acara yang dihadiri Gubernur Kalbar, Sutarmidji, Kapolda Kalbar, Irjen Suryanbodo Asmoro, Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto, M Kebing L Ketua DPRD Kalbar, Forkopimda, akademisi, mahasiswa, dan lainnya itu menjadi sangat menarik.
Obrolan seputar keberagaman di Kalbar menjadi pembahasan di ruang diskusi santai itu, sambil menikmati sajian kopi dan goreng pisang, dan selingan iklan layanan masyarakat dari video mapping.
Para tokoh dan pimpinan daerah yang hadir juga menyampaikan kiat-kiat dalam merawat keharmonisan di tengah keberagaman, saling bersinergi dan berkolaborasi dalam membangun Kalbar yang damai, maju dan bermartabat.
Masyhudi mengatakan, acara ini sengaja dikemas secara santai untuk menyapa masyarakat Kalbar dalam suasana halalbihalal melalui video mapping ini.
Masyhudi juga mengajak para tokoh dan pimpinan daerah yang hadir untuk bersatu dalam merawat keberagaman, sebab tanpa bersatu tidak bisa melakukan hal-hal yang bagus, apalagi untuk membangun.
Dia mengatakan, nantinya akan ada konten-konten menarik yang dapat disaksikan masyarakat melalui video mapping Kejati Kalbar, tentunya dengan tidak melupakan budaya dan kearifan lokal Kalbar. "Ke depannya, setiap even alan menampilkan yang baru, dan menarik," ujarnya.
Usai diskusi, dirangkai dengan momen bermaaf-maafan dengan tetap menggunakan masker, menjaga jarak, tanpa berjabat tangan.