Pontianak (ANTARA) - Perhelatan lomba melukis perisai yang menjadi agenda di Pekan Gawai Dayak (PGD) Kalbar XXXVI menjadi langkah dan upaya untuk mempertahankan budaya ke generasi muda dan kegiatan tersebut disambut antusias peserta.
“Lomba melukis perisai untuk mempertahankan nilai-nilai budaya suku Dayak dengan harapan generasi muda saat ini bisa meneruskan warisan nenek moyang sejak dulu. Ini menjadi sebuah kebanggaan kami sebagai Suku Dayak karena memiliki warisan nenek moyang yang harus dilestarikan," ujar Wakil Ketua PGD Kalbar XXXVI, Ellysius Aidy di Pontianak, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa suku dayak terkenal dengan budaya melukis tato, jadi lukisan tersebut diimplementasikan ke dalam perisai.
“Digelarnya lomba melukis perisai ini pun disambut baik dalam masyarakat, banyak peserta dari berbagai daerah yang menjadi peserta," kata dia.
Sementara itu, Koordinator Seni Rupa Lukis Perisai, Kristianus mengatakan antusias masyarakat yang mengikuti lomba melukis perisai tahun ini lebih meriah dan ramai dari tahun-tahun sebelumnya.
"Saat ini jumlah peserta mencapai 25 orang. Banyak wajah-wajah baru yang pada tahun sebelumnya tidak pernah mengikuti lomba dan pada tahun ini turut menjadi peserta," kata dia.
Ia menjelaskan, kriteria yang digunakan juri dalam penilaian hasil karya lukis perisai antara lain, yakni kreatifitas, kerapian, komposisi warna, dan tingkat kerumitan motif.
Menurutnya, peserta pada tahun ini berasal dari utusan sanggar-sanggar yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) kemudian ada juga utusan dari Dewan Adat Dayak (DAD) se-Kalbar.
"Harapan saya dapat berkembangnya seniman dan banyak munculnya seniman baru di Kalbar serta dapat meningkatkan keinginan generasi muda untuk melestarikan lukisan motif Dayak," harapnya.