Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Satono berharap 50 peserta program guru penggerak angkatan ke-5 di daerah itu menjadi motor dalam memajukan pendidikan untuk mendukung visi Sambas Berkemajuan.
"Saya ucapkan selamat kepada 50 peserta pendidikan guru penggerak angkatan ke-5 ini. Ini adalah kesempatan besar bagi kita karena tidak semua guru dan tidak semua sekolah serta tidak semua daerah bisa ikut program guru penggerak ini. Mudah-mudahan guru yang ikut, bisa memanfaatkan waktunya sebaik mungkin dan bisa andil maksimal ke depan dalam memajukan pendidikan daerah ini," ujarnya saat dihubungi di Sambas, Senin.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor vital yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Sambas. Untuk itu, dia konsisten untuk mendukung program pendidikan yang berkemajuan di Kabupaten Sambas.
"Pendidikan adalah jantung atau organ vital yang menentukan maju mundurnya suatu daerah. Oleh karena itu, bidang pendidikan tidak boleh luput dari perhatian pemerintah," katanya.
Ia menegaskan bahwa guru adalah seorang agen perubahan yang menentukan maju mundurnya suatu daerah.
"Tentu ini menjadi harapan kita semua, bukan hanya pemuda sebagai agen perubahan, tapi seorang guru juga. Seseorang ingin jadi apapun, pintunya adalah guru. Untuk itu para guru di Kabupaten Sambas harus bekerja serius dan penuh keikhlasan dalam mendidik siswanya. Guru sangat menentukan nasib generasi muda Kabupaten Sambas ke depan," katanya.