Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat, Muda Mahendrawan mengatakan pihaknya menerapkan strategi edukasi langsung masyarakat untuk pencegahan inflasi dengan cara membagikan bibit cabe gratis kepada setiap rumah tangga.
"Untuk pencegahan inflasi kami menggunakan beberapa strategi, misalnya hal-hal kecil di dalam menekan angka inflasi. Seperti pembagian bibit cabai gratis kepada masyarakat," kata Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat.
Menurutnya, jika pencegahan inflasi dilakukan dengan pembagian sembako gratis kepada masyarakat, itu sifatnya sebentar. Namun, jika dilakukan pembagian bibit cabai ke rumah tangga lengkap dengan pupuk dan polibag, hal itu akan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Itu bagian dari upaya menekan inflasi dan Insya Allah dalam waktu dekat kita bagikan bibit cabai ini secara masif," tuturnya.
Strategi lainnya yang dilakukan adalah dengan mengkampanyekan program bangga buatan Indonesia termasuk mengangkat produk-produk lokal untuk dikenal secara luas. Baik secara nasional maupun internasional dengan memanfaatkan teknologi seperti e-catalog atau Mbizmarket.
Terkait pencegahan inflasi di Kubu Raya, Muda juga mengatakan pihaknya terus mengajak masyarakat untuk memperkuat ketahanan pangan. Apalagi masa pandemi COVID-19 membuktikan bahwa pangan adalah yang utama, dan kebutuhan pangan justru meningkat.
"Daerah yang luas lahan pangannya dan subur tidak akan pernah habis, coba kalau hasil tambang seperti nikel, tembaga, batubara, ada COVID-19 ini tidak bisa menghasilkan. Ini bukti bahwa pangan menjadi panglima," katanya.
Muda mengatakan, daerah yang sejatinya kaya adalah daerah yang penuh sumber pangan. Termasuk memiliki potensi perairan, karena itu, dia mengingatkan semua pihak untuk selalu menjaga berbagai potensi tersebut.
"Daerah yang kaya itu sebetulnya daerah yang penuh pangan. Baik padi, jagung, sayur mayur, umbi-umbian, dan sebagainya, termasuk sungai yang tidak pernah habis ikan, udang, dan semua di dalamnya. Tidak pernah habis asal kita mau merawatnya," kata Muda Mahendrawan.
Bupati Muda menilai kondisi krisis akibat pandemi membawa hikmah, yakni membuat semua pihak berpikir bahwa pangan merupakan yang utama, sehingga tidak boleh dilupakan alih-alih ditinggalkan. Terlebih kata dia, kondisi pandemi menyebabkan kebutuhan terhadap sumber pangan meningkat drastis. Karena itu dia mengingatkan untuk terus menjaga karakter sebagai negara dan daerah yang berbasis pangan.
"Sejak dulu kita selalu mengencangkan pikiran-pikiran dan tekad untuk memperkuat Kubu Raya ini sebagai benteng pertahanan pangan Kalimantan Barat. Karena kita tahu sekarang padi dan beberapa komoditas pangan masih bersumber dari luar dan terbukti dengan adanya pandemi membuat daerah sumber pangan tersebut juga menahan komoditas pangannya keluar daerah," kata Muda.
Bupati Muda juga menegaskan fokus pada upaya percepatan penurunan angka pengangguran, khususnya di kalangan anak-anak muda. Hal itu dilakukan sejalan dengan upaya penguatan daya beli masyarakat.
"Yang penting masyarakat tak nganggur dan kalau masalah adanya penyesuaian, seperti kenaikan atau penyesuaian BBM, kalau masyarakat tetap produktif itu akan tetap tak terlalu berpengaruh. Tinggal bagaimana harga-harga yang sifatnya sulit itu kita perkuat, misalnya budi daya ikan, kita subsidi juga bagi pelaku- pelaku mikronya dan memperkuat hasil produksi dari UMKM," kata Muda.