Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melakukan kerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) guna meningkatkan kualitas pendidikan dan SDM guru melalui program teacher learning center (TLC) atau guru inti.
"Dari 35 guru inti yang terpilih ini merupakan kepong bakol (kerja sama) pemerintah daerah dengan organisasi PSF dalam meningkatkan SDM. guru inti Ini akan menjadi pusat belajar guru atau mentor guru, untuk memperkuat guru," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan saat menghadiri pengukuhan guru inti di Sungai Raya, Rabu.
Namun, lanjutnya, bukan berarti guru yang lain kualitasnya kurang, tetapi guru inti ini berperan untuk saling berbagi agar lebih efektif dalam melakukan pembelajaran.
Selain itu, ia mengatakan jika hanya mengikuti program rutin dari kementerian, jumlahnya pasti terbatas dan programnya memakan waktu. Tetapi dengan cara ini akan menjadi efektif dan menambah energi.
"Jadi kepong bakolnya ada percepatan. Ini juga akan membuat inisiatif untuk pusat pelatihan pembelajaran aktif dari merdeka belajar, maka itu akan lebih masif dan lebih fokus," tuturnya.
Ia mengatakan saat ini, dalam penerapan transformasi digital, guru inti juga dapat berperan agar menjadi lebih efektif, termasuk di daerah tertentu yang terkendala sinyal.
"Justru dengan cara ini kita berharap, sekolah-sekolah di daerah tersebut dapat belajar menjadi efektif dan kreativitasnya dapat dikembangkan walaupun tenaganya sikit (sedikit). Guru inti akan jemput bola pada daerah yang terkendala tersebut," tuturnya.
Muda Mahendrawan juga menekankan untuk terus fokus perhatian terhadap guru-guru tersebut supaya bisa membawa pergerakan yang baik untuk SDM Kubu Raya.
"Rumusnya kita harus tetap fokus terhadap pusat perhatian guru ini supaya bisa lebih cepat pergerakan yang baik, tidak harus menunggu program rutin kementerian. Tetapi berinisiatif sendiri, dari 35 SDM yang terpilih ini, dan 10 orang pengelola untuk terus berinisiatif dengan di dukung sistem data yang sudah baik di Kubu Raya," katanya.
Ia juga meminta kepada mereka untuk menjadi produsen data supaya pemerintah tahu perkembangannya, dan apa saja inisiatif yang akan dilakukan di lapangan yang terdampak terhadap program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya Muhammad Ayub mengatakan bahwa penyaringan 35 guru inti tersebut tidak hanya dilihat dari pengetahuannya tetapi ada indikator lainnya, seperti karakter, komitmen, dan kecakapan mereka dalam menguasai teknologi informasi.
"Hal tersebutlah yang menjadi model cara kami dalam merekrut," kata dia.
Dia berharap, guru yang terpilih menjadi guru inti tersebut dapat berperan dalam penguatan peningkatan SDM guru yang lebih baik ke depannya.
"Peran utama mereka adalah sebagai tim yang dapat diandalkan oleh Dikbud Kubu Raya dalam penguatan peningkatan SDM guru yang berkaitan dengan bagaimana menciptakan generasi Kubu Raya kedepannya yang agar lebih baik," katanya.