Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji mengatakan peningkatan indeks desa mandiri atau IDM membutuhkan ketersediaan akses kelistrikan yang cukup di seluruh desa.
"Masih ada sekitar 200-an desa di Kalbar yang saat ini belum berlistrik, perlu upaya keras kita bersama. Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan PT PLN agar semakin banyak masyarakat desa yang menikmati listrik," ujarnya di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa lokasi desa yang memang sulit terjangkau oleh listrik konvensional dari PLN. Untuk itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan PLN untuk mencari potensi alternatif energi setempat yang bisa dijadikan pembangkit listrik.
"Di Kalbar ini banyak sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk dijadikan pembangkit listrik, meski berskala kecil, namun dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang memang sulit atau tidak memungkinkan dialiri listrik PLN," kata dia.
Ia juga menyebutkan, untuk membantu listrik bagi masyarakat kurang mampu, pihaknya bekerja sama dengan PLN melalui berbagai program antara lain Bedah Rumah, Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), One Man One Hope (OMOH), dan YBM PLN Kalbar.
"Memenuhi kebutuhan listrik masyarakat merupakan tanggung jawab kita bersama, untuk itu mari kita saling bersinergi dan berkolaborasi antara PLN, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan juga pihak swasta untuk saling membantu agar rasio elektrifikasi desa berlistrik di Kalbar dapat mencapai 100 persen," jelas dia.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar Mochamad Soffin Hadi mengatakan bahwa pihaknya sangat berterima kasih atas dukungan yang telah diberikan oleh pemerintah daerah, sehingga upaya pembangunan dan perluasan jaringan listrik khususnya di daerah pedesaan dapat berjalan dengan lancar.
"Saat melakukan pertemuan kami dengan Gubernur Kalbar juga melakukan sinkronisasi data kelistrikan untuk bersama-sama meningkatkan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat, sekaligus sebagai upaya meningkatkan skor indeks desa mandiri di Kalbar," katanya.
Hingga Oktober 2022, rasio elektrifikasi sudah mencapai 93,69 persen. Di tahun 2023 mendatang pihaknya akan mengusulkan tiga kali lebih banyak desa-desa yang belum berlistrik agar dapat segera dialiri listrik.
"Mari kita bersama-sama saling dukung, saling membantu agar Bumi Khatulistiwa dapat semakin terang benderang," tutup Soffin.