Pontianak (ANTARA) - Sejumlah desa di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat sejak beberapa hari ini mengalami banjir hingga masuk ke rumah warga karena faktor curah hujan yang cukup tinggi dan ada beberapa kepala keluarga harus terpaksa mengungsi ke tempat lebih tinggi.
“Hampir semua wilayah di Jawai terkena banjir selama tiga hari terakhir sehingga warga setempat harus mengungsi dan bantuan juga sudah diberikan, salah satunya di Desa Nyirih Pelempaan, ” kata Jawai Helin, warga Sambas saat dihubungi dari Pontianak, Ahad.
Cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau petir dan angin kencang dengan wilayah yang terdampak di Kabupaten Sambas seperti Kecamatan Jawai, Desa Rambayan, dan Desa Beringin.
“Sebagian besar jalan raya terkena banjir sehingga menghambat aktivitas masyarakat setempat khususnya di pasar,” katanya.
Baca juga: Pemerintah Kabupaten Sambas bantu tiga desa terdampak banjir di Sejangkung
Curah hujan yang cukup tinggi penyebab meningkatnya volume aliran sungai sehingga aktivitas masyarakat setempat terhambat karena banjir.
“Banjir sudah terjadi selama tiga hari dan masuk ke rumah, ada sebagian masyarakat yang sudah ke tempat pengungsian” kata wargas Sambas lainnya, Rambayan, Ulfa.
Hal yang sama juga terjadi di Desa Beringin, di mana sebagian besar rumah warga terendam banjir karena berada di wilayah daratan rendah.
“Banjir terjadi di Dusun Salwa Desa Beringin, untuk sementara belum ada yang mengungsi dan tinggal di rumah masing-masing,” kata warga Beringin, Wati.
Sebelumnya, Bupati Sambas, Satono telah turun langsung ke sejumlah desa di Kabupaten Sambas untuk melihat kondisi warga yang terdampak bencana banjir seperti di Desa Lubuk Dagang, Kecamatan Sambas. Terdapat 412 rumah warga masyarakat yang terdampak banjir. Untuk di Kabupaten Sambas jumlah desa yang terdampak banjir tengah didata.
"Kepala Desa sudah saya minta untuk mendata berapa jumlah keseluruhan rumah tangga yang menjadi korban banjir. Melalui BPBD akan kita bantu, karena mereka yang jadi korban banjir sebagian besar tidak bisa mencari rezeki," katanya.
Baca juga: Jalan Raya Singkawang dan Bengkayang banjir rob