Pontianak (ANTARA) - Semenjak di pimpin oleh Sutarmidji sebagai Gubernur Kalimantan Barat, Indeks pembangunan manusia (IPM) di Kalimantan Barat, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjadi lembaga paling dipercaya dalam melakukan pemetaan IPM, dengan melakukan pendataan lapangan dengan berbagai akumulasi perumusan yang akurat.
IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Ada tiga dimensi dasar untuk mengukur IPM, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak.
Berdasarkan data BPS yang dirilis di akhir tahun 2022, IPM Kalimantan Barat telah mencapai 68,63 poin. Angka ini meningkat sebesar 0,73 poin dibandingkan dengan IPM Kalimantan Barat pada tahun 2021 yang sebesar 67,90 poin.
Jika mengacu pada IPM nasional pada tahun 2022 setelah dilanda COVID-19, IPM rata-rata nasional meningkat sebesar 0,77 persen per tahun. Berdasarkan data rilis yang di publikasikan oleh Bappenas, Kalimantan Barat termasuk daerah yang hampir memenuhi target nasional dalam RPK (Rencana Kerja Pemerintah), dimana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2019 IPM di Kalimantan Barat sebesar 67,65 kemudian pada tahun 2020 meningkat menjadi 67.66, pada tahun 2021 meningkat jadi 67,90 dan di tahun 2022 meningkat signifikan menjadi 68,63.
Sekretaris Daerah Kalimantan Barat, Harisson mengungkapkan beberapa waktu yang lalu, peningkatan IPM di tingkat provinsi akan mengacu pada IPM dari kabupaten dan kota yang ada di Kalimantan Barat.
"Salah satu yang sedang gencar kita lakukan adalah peningkatan IPM di bidang pendidikan dan kesehatan, untuk itu pemerintah terus mendorong agar fasilitas, sarana dan prasarana, kemudian tenaga kesehatan dan penunjang terkait agar benar-benar dapat melayani dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Kemudian menurutnya dari 14 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat, Kota Pontianak dan Kota Singkawang memiliki IPM tertinggi dengan nilai 80,44 dan 72,89. Sementara IPM terendah ada di Kabupaten Kayong Utara dengan nilai IPM 63.81.
"Indeks pembangunan manusia secara keseluruhan tidak semata-mata dari provinsi sendiri, melainkan data akumulasi dari semua kabupaten/kota yang ada di Kalimantan Barat," ujarnya.
Indeks pembangunan manusia di Kalimantan Barat meningkat setiap tahun
Oleh Nurjali Kamis, 16 Maret 2023 7:49 WIB