Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji meminta kepala desa untuk meningkatkan kapasitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi kemiskinan.
"Oleh karena itu kebijakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa harus diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan desa. Hal ini sesuai dengan program yang dibuat oleh Kemendagri dalam melaksanakan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD)," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Sutarmidji menjelaskan pemerintah pusat juga merangkul berbagai pihak untuk memberikan pelatihan intensif kepada kepala dan perangkat desa.
"Dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama Bank Dunia akan membiayai program yang targetnya 75 ribu lebih kepala desa dan dibuat dalam dua gelombang baik secara fisik maupun virtual, dibagi per zona, berlangsung kalau tidak salah kurang lebih 3 bulan," tuturnya.
Tak hanya itu, menurut dia, program desa sangat berpengaruh langsung terhadap masyarakat. Karena itu ia ia meminta semua yang mengikuti pelatihan, termasuk para narasumber, untuk tidak menggiring pada politik praktis untuk mendukung siapapun calonnya.
Untuk penguatan desa di Kalbar, kata Sutarmidji, pihaknya terus mendorong tumbuhnya Desa Mandiri yang pada tahun ini sudah berjumlah 877 dari 2137 desa yang ada di Kalbar.
"Ini capaian yang sangat bagus, menunjukkan keseriusan pemerintah kabupaten/kota di seluruh Kalbar untuk meningkatkan status desa di wilayahnya. Jadi untuk di Kalbar ini Desa Sangat Tertinggal sudah tidak ada, yang ada hanya tersisa sekitar 14 atau 16 desa yang masih berstatus Desa Tertinggal dan diharapkan Kalbar bisa menuntaskan status Desa Tertinggal tersebut ke Desa Mandiri," katanya.
Dengan semakin bertambahnya Desa Mandiri di Kalbar, Sutarmidji memberikan apresiasi kepada pemda dan kepala desa yang sudah berupaya maksimal dalam mewujudkan hal tersebut.