Forkopimda dan 24 etnis di Kalimantan Barat sepakat wujudkan pemilu damai
Kamis, 10 Agustus 2023 16:23 WIB
Pontianak (ANTARA) - Perkumpulan Merah Putih bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah bersama perwakilan 24 Etnis yang ada di Kalimantan Barat sepakat mendukung pemilu damai dan mewujudkan pesta demokrasi yang bermartabat di provinsi setempat.
"Kegiatan ini dihadiri oleh 24 etnis dan kami sepakat untuk bersama menyukseskan pemilu damai yang bermartabat, di mana Perkumpulan Merah Putih merupakan perkumpulan yang satu-satunya ada di Indonesia sudah dilegalkan dan merupakan organisasi pemersatu sebagaimana organisasi KKSS yang juga menaungi empat etnis di luar Sulawesi Selatan," kata Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kalimantan Barat H. Burhanuddin Ahad di Sungai Raya, Kamis.
Di tempat sama, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan dari seluruh provinsi di Indonesia hanya di Kalimantan Barat ada Perkumpulan Merah Putih. Hal ini merupakan rahmat Allah SWT karena adanya perkumpulan yang menaungi seluruh suku di Kalimantan Barat.
"Mari kita rawat dan jaga bersama supaya kerukunan etnis di Kalimantan Barat ini dapat terjalin dengan baik dan pada hari ini ada coffee morning, dengan tema yang bagus sekali, yaitu Mendukung Pemilu Damai untuk Pesta Demokrasi yang Bermartabat," kata Ria Norsan.
Menurutnya, pelaksanaan pemilu tidak terlepas dari bumbu-bumbu politik, seperti saling menjelekkan antara satu dengan yang lain dan saling mengejek.
"Untuk itu, saya mengingatkan kepada hadirin yang hadir di sini, yang mungkin merupakan pengurus parpol, calon legislatif, maupun calon kepala daerah, mari bersama-sama dengan landasan Perkumpulan Merah Putih ini untuk berpolitik yang santun," tuturnya
Norsan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan media sosial dengan bijak.
"Sekarang tidak hanya mulut atau lidah, tetapi jari juga harus kita jaga. Dengan menjaga semua itu, insyaallah kerukunan dan keharmonisan akan terus terjalin di Kalimantan Barat. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik kegiatan ini, mudah-mudahan kegiatan ini terus dibina dan terus menjaga keakraban serta keharmonisan ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Muhammad Yusuf berharap semua elemen menguatkan garis koordinasi dan sinergi sesama ormas atau perkumpulan sehingga apabila ada pelanggaran dilakukan penindakan atau penegakan hukum.
"Aktor untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, yang langsung, umum, bebas, dan rahasia adalah penyelenggara pemilu yang harus berintegritas, profesional. Aktor berikutnya adalah peserta pemilu, ada partai politik dan calon juga harus berintegritas, tidak berkampanye dengan mengungkit permasalahan SARA, menghina golongan yang lain, mempermasalahkan dasar negara Indonesia, UUD 1945, dan tidak berkampanye dengan kekerasan," katanya.
Dia menambahkan bahwa aktor yang selanjutnya adalah masyarakat sipil, seperti Perkumpulan Merah Putih yang menghimpun beberapa etnis di Kalimantan Barat ini.
"Hal inilah yang nantinya mampu mewujudkan pemilu demokratis, berkualitas dan bermartabat," kata Muhammad Yusuf.
"Kegiatan ini dihadiri oleh 24 etnis dan kami sepakat untuk bersama menyukseskan pemilu damai yang bermartabat, di mana Perkumpulan Merah Putih merupakan perkumpulan yang satu-satunya ada di Indonesia sudah dilegalkan dan merupakan organisasi pemersatu sebagaimana organisasi KKSS yang juga menaungi empat etnis di luar Sulawesi Selatan," kata Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kalimantan Barat H. Burhanuddin Ahad di Sungai Raya, Kamis.
Di tempat sama, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengatakan dari seluruh provinsi di Indonesia hanya di Kalimantan Barat ada Perkumpulan Merah Putih. Hal ini merupakan rahmat Allah SWT karena adanya perkumpulan yang menaungi seluruh suku di Kalimantan Barat.
"Mari kita rawat dan jaga bersama supaya kerukunan etnis di Kalimantan Barat ini dapat terjalin dengan baik dan pada hari ini ada coffee morning, dengan tema yang bagus sekali, yaitu Mendukung Pemilu Damai untuk Pesta Demokrasi yang Bermartabat," kata Ria Norsan.
Menurutnya, pelaksanaan pemilu tidak terlepas dari bumbu-bumbu politik, seperti saling menjelekkan antara satu dengan yang lain dan saling mengejek.
"Untuk itu, saya mengingatkan kepada hadirin yang hadir di sini, yang mungkin merupakan pengurus parpol, calon legislatif, maupun calon kepala daerah, mari bersama-sama dengan landasan Perkumpulan Merah Putih ini untuk berpolitik yang santun," tuturnya
Norsan juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menggunakan media sosial dengan bijak.
"Sekarang tidak hanya mulut atau lidah, tetapi jari juga harus kita jaga. Dengan menjaga semua itu, insyaallah kerukunan dan keharmonisan akan terus terjalin di Kalimantan Barat. Kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menyambut baik kegiatan ini, mudah-mudahan kegiatan ini terus dibina dan terus menjaga keakraban serta keharmonisan ini," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat Muhammad Yusuf berharap semua elemen menguatkan garis koordinasi dan sinergi sesama ormas atau perkumpulan sehingga apabila ada pelanggaran dilakukan penindakan atau penegakan hukum.
"Aktor untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, yang langsung, umum, bebas, dan rahasia adalah penyelenggara pemilu yang harus berintegritas, profesional. Aktor berikutnya adalah peserta pemilu, ada partai politik dan calon juga harus berintegritas, tidak berkampanye dengan mengungkit permasalahan SARA, menghina golongan yang lain, mempermasalahkan dasar negara Indonesia, UUD 1945, dan tidak berkampanye dengan kekerasan," katanya.
Dia menambahkan bahwa aktor yang selanjutnya adalah masyarakat sipil, seperti Perkumpulan Merah Putih yang menghimpun beberapa etnis di Kalimantan Barat ini.
"Hal inilah yang nantinya mampu mewujudkan pemilu demokratis, berkualitas dan bermartabat," kata Muhammad Yusuf.