Melawi (ANTARA) - Pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 02 Kabupaten Melawi wilayah Kalimantan Barat melakukan gerakan kampanye tentang bahaya pergaulan bebas dengan membagikan atau menyebarkan video kreasi dan pendapat mengenai pergaulan bebas.
"Para pelajar membuat video tentang pendapat mengenai pergaulan bebas, yang direkam dan diunggah ke akun sosial media mereka masing-masing," kata Kepala MTsN 02 Melawi Wiwik Setiyorini, menghubungi ANTARA, di Melawi Kalimantan Barat, Selasa.
Wiwik mengatakan kampanye gerakan bahaya pergaulan bebas melalui video itu juga bertujuan untuk mengajak masyarakat terutama pelajar di seluruh Indonesia untuk sadar dan berani berpendapat tentang bahayanya pergaulan bebas.
Menurut Wiwik, perkembangan teknologi informasi yang saat ini begitu pesat dapat berdampak negatif terhadap pergaulan bebas generasi muda, sehingga perlu ada gerakan yang melibatkan anak muda itu sendiri untuk mengantisipasi dan mencegah agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Dia berharap melalui kampanye berupa video di media sosial tersebut dapat menyadarkan generasi muda Indonesia untuk membentengi diri dari hal negatif dan memantapkan sikap agar terhindar dari bahaya pergaulan bebas.
"Kami berharap generasi muda khususnya pelajar MTsN 02 Melawi senantiasa mentaati perintah Allah dan membentengi diri dengan keimanan dan ketakwaan," ucap Wiwik.
Salah satu pelajar MTsN 02 Melawi Siti Fatimah mengaku merasa senang untuk mengungkapkan pendapatnya terkait bahaya pergaulan bebas.
Menurut Siti, gerakan membuat video dalam rangka kampanye dampak pergaulan bebas sangat bermanfaat untuk mengingatkan dan menyadarkan generasi muda agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.
Hal senada dikatakan, Nadya Amelia bahwa gerakan mengkampanyekan bahaya pergaulan bebas merupakan cara berkreasi untuk mengajak masyarakat khususnya kalangan remaja untuk bersama-sama mencegah dan menjauhi pergaulan bebas.
"Video yang kami sebarkan di akun media sosial itu semata-mata wujud kepedulian kami terhadap lingkungan jangan sampai kami sebagai generasi muda rusak masa depannya karena terjerumus dalam pergaulan bebas," katanya.