Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Syarif Usmulyono menyampaikan kualitas udara di Pontianak masih bersifat fluktuatif atau dalam kondisi yang tidak tetap.
"Dalam dua hari terakhir ini menunjukkan gejala kualitas udara meningkat pada posisi yang tidak sehat, tetapi sore hari ini terjadi hujan sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas udara di Pontianak masih bersifat fluktuatif atau dalam kondisi yang tidak tetap," ujarnya di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat.
Ia mengatakan untuk di Pontianak sampai kemarin belum terjadi kebakaran lahan. Namun diakuinya sempat ada kebakaran di daerah Sepakat 2 tapi cepat ditangani oleh tim satgas.
"Sementara ini asap kebakaran berasal dari kiriman daerah tetangga di Kalbar," katanya.
Ia menyampaikan belum ada imbauan dari Wali Kota Pontianak untuk saat ini karena situasi kabut asap masih bersifat fluktuatif, tergantung dari arah angin dan lainnya. Kecuali dalam satu hari sudah di kondisi stagnan atau tidak perubahan, kata dia, kemungkinan akan dikeluarkan imbauan.
"Dalam kondisi seperti ini, kami harap masyarakat tidak meninggalkan rumah karena kondisi kekeringan ditakutkan terjadi kebakaran dan sebagainya," ucap Syarif.
Sementara itu untuk pemilik lahan tanah kosong yang cukup luas, kata dia, diharapkan untuk dijaga dan tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Berdasarkan data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari aplikasi ISPUnet Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) per 5 Oktober, ISPU di Kota Pontianak mencapai 114 pm2.5 atau kualitas udara tidak sehat.