Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan rangkaian kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke sejumlah daerah tidak berkaitan dengan agenda politik Pemilu 2024.
"Jadi apakah itu konteksnya pemilu? Nggak ada berbicara itu. Sama sekali nggak pernah terucap dari Presiden. Nggak ada," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Gedung Kantor Staf Presiden (KSP) di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan seluruh agenda perjalanan Presiden ke luar daerah maupun mancanegara telah diperhitungkan sebelumnya.
"Presiden itu sudah menghitung selama 10 tahun sudah berkunjung ke mana saja, sudah dihitung," katanya.
Moeldoko mengatakan kunjungan kerja Jokowi ke berbagai daerah yang relatif lebih rutin dalam beberapa pekan terakhir merupakan bagian dari tanggungjawabnya sebagai Presiden dan merupakan amanat konstitusi yang harus dijalani.
Menurut Moeldoko aktivitas serupa juga kerap dilakukan oleh sejumlah Presiden RI pada periode kepemimpinan sebelum Jokowi.
"Bahwa dengan kondisi sekarang ini di mana ada kenaikan harga, Presiden hadir punya tanggung jawab sebagai presiden untuk membantu, dan itu bagian dari konstitusi," tuturnya.
Dari hasil pengamatan Moeldoko selama mendampingi perjalanan Presiden Jokowi ke berbagai daerah, ia merasakan adanya antusiasme masyarakat yang semakin meningkat jika dibandingkan suasana saat Jokowi berkampanye Pilpres pada 2014 dan 2019.
Salah satunya seperti yang dilakukan masyarakat Aceh dalam menyambut kehadiran Jokowi baru-baru ini, kata Moeldoko menambahkan.
"Saya juga selalu ikut ke mana beliau. Itu menyambut kedatangan presiden luar biasa. Saya sampai katakan ini kok lebih dari Pemilu yang dulu Pak ya, dulu saya mendampingi beliau ke Aceh sepi-sepi saja, tapi kemarin beliau datang ke Aceh sungguh luar biasa sambutan masyarakat Aceh," ucapnya.
Selain disambut hangat oleh masyarakat di daerah, kata Moeldoko, kehadiran Jokowi dalam lawatan mancanegara juga menuai apresiasi yang sama.
Misalnya, dalam kunjungan menuju sejumlah negara di ASEAN pada 9--14 Januari 2024 yang memperoleh sambutan luar biasa para pemimpin maupun pejabat negara.
"Presiden kemarin ke Vietnam, Manila, semua dalam rangka memperkuat, membangun sebuah relasi yang semakin kuat di antara kedua negara, strategic partnership yang berkembang diperkuat oleh Bapak Presiden," ujarnya.