Koba, Babel, (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan penyelidikan terhadap kasus kecelakaan tambang bijih timah di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar.
"Kecelakaan tambang bijih timah itu mengakibatkan meninggalnya seorang warga atas nama Absah Pratama, tertimbun longsoran tanah saat bekerja mengeruk bijih timah," kata Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah Iptu Imam Satriawan di Koba, Rabu.
Imam mengatakan itu menyikapi kecelakaan tambang bijih timah yang mengakibatkan tiga warga tertimbun longsoran tanah, dua selamat dan satu dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (7/5) malam.
"Satu korban yang tertimbun longsoran tanah berhasil kami evakuasi namun dalam kondisi sudah meninggal dunia," katanya.
Pihaknya belum bisa memastikan penyebab terjadinya kecelakaan tambang bijih timah tersebut, namun hasil penyelidikan sementara disebabkan kondisi dinding lubang tambah yang lemah sehingga terjadi longsoran tanah dengan ketinggian sekitar sembilan meter.
"Untuk sementara itu murni kecelakaan tambang akibat kelalaian pekerja dalam menjalankan aktivitas penambangan bijih timah," ujarnya.
Imam menjelaskan, korban berhasil ditemukan setelah tertimbun tanah longsor dan sempat dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) namun dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Korban bersama dua rekannya yang lain sedang bekerja menyemprot dinding lubang tambang, karena kondisi tanah labil sehingga terjadi longsor menimpa korban," ujarnya.
Imam mengatakan, menurut keterangan dua rekan korban yang selamat sebelum kejadian mereka sudah mengetahui dinding tambang mulai retak dan bergerak.
"Bahkan korban sempat berteriak untuk segera menghindar dan keluar dari lubang tambang namun tidak sempat lagi karena longsoran tanah terjadi cukup cepat sehingga korban tertimbun dan dua rekannya yang lain berhasil menyelamatkan diri," ujarnya.
Polisi sidik kasus kecelakaan tambang di Bangka Tengah
Rabu, 8 Mei 2024 15:57 WIB