Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus menggencarkan kolaborasi program Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) menggandeng Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura,Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Dharma Wanita Persatuan, serta seluruh lapisan masyarakat sebagai aksi nyata dalam upaya menekan angka prevalensi stunting di provinsi tersebut.
"Melalui kolaborasi yang kuat berbagai program dan inisiatif terus diluncurkan demi mewujudkan target 'zero stunting' dan mempersiapkan generasi emas Indonesia 2045," kata Pj Ketua PKK Kalbar, Windy Prihastari di Pontianak, Sabtu.
Dia menjelaskan, setelah menggandeng sejumlah dinas dan lembaga yang ada di Kalbar, kali ini TP-PKK dan anggota Dharma Wanita Persatuan Kalbar, berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DISTPH) Kalbar melalui Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA).
Program ini diinisiasi untuk memberikan pendampingan dan pemantauan gizi kepada anak-anak stunting di wilayah Kalbar. Dalam acara yang diadakan di Aula Kantor DISTPH Kalbar ini, sebanyak tujuh anak stunting mendapat dukungan penuh dalam aspek gizi dan kesehatan untuk memastikan tumbuh kembang mereka optimal.
"Mulai hari ini, DISTPH dan jajarannya akan memantau tumbuh kembang anak-anak selama tiga bulan ke depan. Mereka akan memperhatikan pola asupan gizi yang diperlukan untuk memastikan anak-anak ini bebas dari stunting," kata Windy.
Upaya ini bukan hanya tentang memantau gizi, tetapi juga tentang menciptakan kesadaran di masyarakat akan pentingnya pemenuhan nutrisi yang seimbang bagi anak-anak.
Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda diharapkan menjadi SDM unggul yang mampu bersaing secara global.
Windy juga menyampaikan bahwa keberhasilan dalam menurunkan angka stunting sangat bergantung pada kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, organisasi masyarakat, hingga komunitas lokal.
"Untuk mewujudkan generasi emas 2045, kita perlu mempersiapkan SDM yang unggul sejak dini. Oleh karena itu, pengawasan dan perhatian pada gizi anak-anak menjadi krusial," katanya.
Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) ini merupakan salah satu contoh kolaborasi antara instansi pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya gerakan ini, anak-anak stunting akan mendapatkan perhatian lebih intensif, mulai dari pengawasan pola makan hingga pemenuhan kebutuhan gizi.
DISTPH Kalbar, sebagai penggerak utama GOTA, juga mendapatkan apresiasi tinggi dari Pemerintah Provinsi Kalbar atas komitmen mereka dalam mendukung gerakan ini.
"Pemerintah Provinsi Kalbar akan terus hadir membantu masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang maju dengan SDM berkualitas. Saya yakin DTPH yang dengan penuh semangat menjadi bagian dari GOTA untuk membantu anak-anak stunting akan mendapatkan pahala amal jariyah," kata Windy.