Kalbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat meningkatkan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat menyusul peningkatan kasus penyakit gondongan yang naik hingga 55,6 persen.
"Pada Agustus kami mencatat 196 kasus gondongan dan pada September 305 kasus atau naik 55,6 persen," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Wan Iwansyah, di Kubu Raya, Kamis.
Ia mengatakan penyakit gondongan atau mumps merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus mumps, yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis, demam, nyeri saat menelan, dan sakit kepala.
Penyakit ini menyebar melalui percikan air liur dari individu yang terinfeksi, terutama saat mereka batuk, bersin, atau berbicara.
Baca juga: Pemkot Pontianak keluarkan edaran untuk sekolah waspada gondongan
Kasus ini terbanyak terjadi pada anak-anak usia lima hingga sembilan tahun dengan total 123 kasus, diikuti oleh kelompok usia 10 hingga 18 tahun sebanyak 116 kasus.
"Sebagian besar kasus terjadi di lingkungan sekolah, sehingga kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Nasional untuk menghimbau agar anak-anak yang terdiagnosis mumps tidak masuk sekolah," katanya.
Dalam upaya menanggulangi penyebaran mumps, ia menekankan pentingnya PHBS termasuk penggunaan masker untuk meminimalisasi penularan melalui droplet.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga meningkatkan aktivitas surveilans mumps dan melakukan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Baca juga: Imunisasi PCV dan PHBS bantu anak cegah pneumonia
Meskipun vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) sudah tersedia, ia mengatakan jika vaksin tersebut belum menjadi program nasional yang diwajibkan.
"Penanganan yang dianjurkan adalah istirahat yang cukup, pemberian obat untuk mengatasi gejala, dan multivitamin untuk mempercepat pemulihan," tambahnya.
Masyarakat pun diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kesehatan demi mencegah penyebaran penyakit ini.
Kubu Raya tingkatkan sosialisasi PHBS tekan penyakit gondongan
Kamis, 17 Oktober 2024 13:49 WIB
Penanganan yang dianjurkan adalah istirahat yang cukup, pemberian obat untuk mengatasi gejala, dan multivitamin untuk mempercepat pemulihan