Pontianak (ANTARA) - Perpustakaan Kota Pontianak dan layanan PerpusKite, aplikasi perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan (Disperpusip) Kota Pontianak, telah menghadirkan dan dapat diakses Buku Cerita Kota Kita, antologi yang menghimpun karya-karya terbaik dari Sayembara Cerpen Membaca Pontianak 2024
"Lewat cerita-cerita ini, kita tidak hanya belajar tentang Pontianak sebagai kota, tetapi juga melihat kota ini melalui perspektif dan rasa cinta yang mendalam dari para penulisnya. Semoga karya ini menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya," ujar Kepala Disperpusip Kota Pontianak Rendrayani di Pontianak, Jumat.
Ia menjelaskan Buku Cerita Kota Kita memuat berbagai kisah dengan tema beragam, mulai dari pengalaman hidup sehari-hari, sejarah lokal, hingga harapan akan masa depan kota.
"Sayembara yang sukses menarik perhatian 107 penulis Kalbar, baik dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum, yang berpartisipasi mengirimkan naskah terbaik mereka," jelas dia.
Ia menyebutkan karya-karya terpilih dalam antologi ini tidak hanya menunjukkan kualitas literasi warga, tetapi juga merepresentasikan kekayaan cerita yang dimiliki Kota Pontianak.
“Buku ini adalah wujud kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah, sekaligus pengingat bahwa setiap cerita memiliki nilai yang patut dibaca dan dihargai,” ungkapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak berharap momentum tersebut dapat memicu semakin banyak inisiatif literasi di Pontianak, baik dalam bentuk kegiatan membaca, menulis, maupun apresiasi karya sastra.
Menurutnya, Cerita Kota Kita didistribusikan ke berbagai perpustakaan, sekolah, dan komunitas literasi di Pontianak, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses karya-karya tersebut.
Inisiatif tersebut diharapkan dapat semakin mempererat hubungan antara literasi dan identitas lokal, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mewujudkan Pontianak sebagai kota yang inklusif dan berbudaya.
"Harapannya ke depan agenda ini terus berlangsung dan menjadi salah satu pendukung ekosistem sastra di Kalbar. Mari kita menjaga semangat membaca dan menulis sebagai bagian dari upaya memperkuat identitas kota dan mengapresiasi keragaman pengalaman warganya," ajak dia.