Manado (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta warga agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari kawah Gunung Karangetang, di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
"Dalam tingkat aktivitas Level III atau Siaga, warga, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan beraktivitas dan mendekati area dalam radius 2,5 kilometer dari kawah utama (selatan) dan kawah II (utara), serta 3,5 kilometer di sektor barat daya, selatan, dan tenggara dari kawah utama," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid AN di Manado, Sabtu.
Dalam laporan aktivitas Gunung Karangetang periode 16-22 Desember 2024 yang dibagikan dalam grup percakapan "Info Gunung Api Sitaro" juga dianjurkan masyarakat di sekitar Gunung Karangetang menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Dia mengatakan bahwa tingkat aktivitas akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan.
Pemantauan secara intensif tetap dilakukan guna mengevaluasi kegiatan Gunung Karangetang oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Karangetang diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang," ujarnya.
Masyarakat juga diharapkan tetap tenang tidak terpancing berita bohong tentang erupsi Gunung Karangetang, dan senantiasa mengikuti arahan dari BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten Sitaro.
Potensi ancaman bahaya yaitu terakumulasi material hasil erupsi efusif yang berada di lembah-lembah jalur luncuran/guguran lava pijar berpotensi menjadi guguran lava ke bagian hilir.
"Selain itu, juga perlu diwaspadai terjadinya lahar pada saat hujan di puncak gunung," katanya.