Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Barat, Rita Hastarita, turun langsung ke lapangan untuk mendata aset sekolah yang terdampak banjir di sejumlah daerah.
"Selain memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, langkah ini juga dilakukan guna menginventarisasi kerusakan sarana dan prasarana pendidikan akibat bencana tersebut," kata Rita di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Kalbar membuat beberapa bangunan sekolah juga terdampak. Bahkan banyak aset sekolah yang terendam banjir dan beberapa aset sekolah rusak.
"Salah satu sekolah yang mengalami dampak cukup parah adalah SMAN 1 Sekayam di Kabupaten Sanggau. Enam ruang kelas di sekolah tersebut terendam banjir hingga nyaris mencapai atap, mengakibatkan berbagai fasilitas pendidikan, seperti meja, kursi, dan peralatan belajar, rusak parah," tuturnya.
Dia menjelaskan, perjalanan menuju lokasi tidak mudah. Rita bersama tim harus melewati 10 titik banjir, tujuh kali menumpang sampan, serta dua kali naik mobil pick-up sawit untuk bisa sampai ke sekolah tersebut.
"Dari Kembayan ke Beduai, kami harus melewati banjir setinggi pinggang. Setelah itu, perjalanan masih berlanjut ke Balai dan Sekayam untuk melihat langsung sekolah yang terdampak banjir," kata Rita.
Saat tiba di lokasi, meski air sudah mulai surut, lumpur tebal masih menutupi ruang kelas dan halaman sekolah. Rita langsung ikut membantu para guru serta petugas sekolah membersihkan sisa banjir agar kegiatan belajar bisa segera berjalan kembali.
Selain meninjau kondisi fisik bangunan, ia juga mencatat berbagai aset sekolah yang rusak akibat bencana ini. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mencari solusi terbaik agar sekolah-sekolah yang berada di daerah rawan banjir dapat lebih siap menghadapi bencana di masa mendatang.
"Kami sedang mengkaji opsi terbaik, termasuk revitalisasi bangunan atau peninggian struktur sekolah, agar fasilitas pendidikan lebih tahan terhadap banjir," katanya.
Ia berharap kondisi segera membaik sehingga siswa bisa kembali belajar dengan normal.
"Pemerintah tetap berkomitmen memastikan pendidikan tetap berjalan meskipun ada tantangan. Kami juga akan mendata seluruh aset yang terdampak untuk ditindaklanjuti sesuai kebijakan," kata Rita.