Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan pendapatan pada tahun ini mencapai sebesar Rp10,8 triliun.
"Target output nanti pendapatan kita di tahun 2025 ditargetkan mencapai Rp10,8 triliun, terdiri dari sisa nilai kontrak yang sudah kita kerjakan sekitar 73 persen dan nilai kontrak baru sekitar 27 persen," ujar Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan bahwa target utama pada tahun ini memang masih mengalami negatif net income, tetapi Waskita mengupayakan agar EBITDA mencapai Rp914 miliar dari sebelumnya sekitar Rp600 miliar.
Terkait target segmentasi ataupun pemberi kerja Waskita juga exposure pada pemerintah dalam negeri ataupun pemerintah luar negeri.
Sebelumnya, target segmentasi ataupun pemberi kerja proyek Waskita didominasi dari pemerintah terutama dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang mencapai hampir 65 persen.
"Selanjutnya, proyek-proyek lainnya terutama pada pemberi kerja kita asumsikan di tahun 2025, ekspektasi kita sekitar Rp5,3 triliun diperoleh dari BUMN atau badan usaha milik daerah (BUMD)," kata Hanugroho.
Waskita juga tidak akan mengambil proyek-proyek yang bersifat turnkey lagi dan bersikap selektif terhadap proyek-proyek yang dipilih.
Hal ini merupakan langkah Waskita yang kembal ke bisnis inti atau core business-nya.
"Segmentasi pendanaan memang fokusnya dengan efisiensi kita secure proyek-proyek kita, tidak boleh proyek yang bersifat turnkey lagi. Kita juga selektif terhadap proyek-proyek yang kita pilih dan kita upayakan proyek tersebut kita secure masalah financial close-nya. Ini mungkin satu hal yang menjadi prioritas kita ke depannya untuk menjaga keberlanjutan," ujar Hanugroho.
Menurut dia, Waskita akan fokus pada konektivitas, karena masih ada proyek-proyek konektivitas yang masih dikerjakan, terutama Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan ada di Sumatera Selatan yakni Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung yang akan dilakukan perbaikan.
"Selanjutnya, nilai kontrak baru (NKB) kami pada tiga tahun terakhir fokusnya tetap pada proyek gedung, infrastruktur air, dan proyek-proyek lainnya termasuk juga kepada anak perusahaan," kata Hanugroho.