Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur menemukan delapan sopir bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang tak layak mengemudi usai melakukan cek kesehatan di posko kesehatan Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) setempat.
"Kemarin sampai siang sudah ada 59 pengemudi bus yang kita periksa. Dan dari hasil itu ada delapan awak bus yang kita anggap tidak layak untuk mengemudi sementara dan direkomendasikan istirahat," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy di Jakarta, Kamis.
Herwin menyebutkan, delapan awak bus ini mengalami gula darah yang cukup tinggi, bahkan tensi darahnya juga tinggi. Hal ini kemungkinan karena faktor kelelahan di jalan saat membawa penumpang dari luar Jakarta menuju Jakarta.
Lalu, delapan sopir bus itu diberikan obat-obatan dan disiapkan rujukan untuk ke rumah sakit terdekat jika memang ditemukan masalah kesehatan yang serius.
"Kalau, misalnya, yang serius, kita rujuk ke rumah sakit. Rumah sakit Sudin kita terdekat Misalnya Duren Sawit atau rumah sakit yang lain. Bisa juga rumah sakit yang sudah kerjasama dengan BPJS," ujar Herwin.
Lalu, petugas kesehatan di posko tersebut juga mengimbau delapan sopir bus untuk istirahat yang cukup dan tidak mengemudi terlebih dulu. Hal ini demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan bersama.
Selain itu, Herwin menyebut posko kesehatan ini bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK).
Sebelumnya, Pelaksanaan Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah meninjau Posko kesehatan Sudin Kesehatan bagi pemudik dan sopir bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Rabu (26/3).
Iin menyebutkan, posko kesehatan secara terpadu ini dapat memberikan kepastian keamanan pemudik melalui kesehatan sopir bus. Iin juga mengapresiasi pihak Terminal Terpadu Pulo Gebang yang telah memberikan fasilitas pelayanan terbaik bagi pemudik.
"Terima kasih kepada Terminal Pulo Gebang Yang sudah membantu memfasilitasi semua kesiapan, pelayanan bidang kesehatan maupun yang lainnya untuk masyarakat sehingga mereka mudik dengan aman, nyaman dan bahagia," kata Iin.
Iin menyebutkan posko kesehatan ini mulai dibuka sejak 21 Maret sampai 11 April 2025. Personel posko yang berjaga akan tetap siaga piket menjaga dan memberikan pelayanan 24 jam meskipun hari libur.
Pemeriksaan kesehatan yang tersedia yakni kesehatan umum, fisik, tensi darah, gula darah, tes urine dan pengobatan serta ambulans. Setiap harinya ada sekitar 50 sopir bus yang diperiksa kesehatannya dan melakukan tes urine.
"Sampai saat ini dengan jumlah per hari 50 orang ya. Mereka juga dilakukan tes urine namun sejauh ini hasilnya negatif," katanya.