Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebut sebanyak 478 calon haji asal Kota Mataram pada musim haji 2025 masuk kategori risiko tinggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Mataram Dewi Ayu Murniati di Mataram, Senin, mengatakan, sebanyak 170 calon haji masuk risiko tinggi berat, 121 risiko tinggi sedang, dan 187 calon haji masuk risiko tinggi ringan.
"Sedangkan yang tidak termasuk risiko tinggi sebanyak 296 calon haji," katanya.
Selain itu adanya juga empat calon haji yang dinyatakan istitaah, namun dengan pendampingan orang, baik itu pendampingan oleh keluarga, petugas, atau oleh jamaah yang ditunjuk oleh Kementerian Agama Kota Mataram.
"Sementara jamaah yang masuk kategori risiko tinggi, baik berat, sedang, maupun ringan, tetap akan mendapatkan pendampingan petugas termasuk untuk kesiapan obat-obatan," katanya.
Dewi menyebutkan, total calon haji Kota Mataram yang sudah melakukan tes kesehatan hingga saat ini tercatat sebanyak 778 orang.
Jamaah yang melakukan pemeriksaan kesehatan merupakan kuota reguler dan cadangan.
"Selama jamaah baik reguler maupun cadangan jika membawa surat rekomendasi dari Kemenag untuk pengecekan kesehatan kami tetap layani," katanya.
Sub Koordinator Seksi Surveilans, Imunisasi dan Kesehatan Haji Dinkes Kota Mataram Masehan sebelumnya mengatakan, berbagai hasil pemeriksaan kesehatan jamaah dimasukkan langsung ke aplikasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) untuk memudahkan pemantauan kondisi kesehatan mereka.
"Karena itu jamaah yang membawa obat-obatan juga harus diregistrasi dalam Sikohat, agar tidak dikeluarkan saat berada di Embarkasi," katanya.