Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, data yang tepat dan pilar sosial yang bergerak dengan hati adalah kombinasi kuat untuk mengentaskan kemiskinan, sehingga Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) menjadi acuan penting untuk menjangkau masyarakat miskin secara tepat sasaran.
“DTSEN adalah cahaya yang menuntun langkah, Sekolah Rakyat adalah pintu menuju masa depan, dan pilar sosial adalah tangan-tangan harapan yang tak kenal lelah menanam kebaikan,” kata Saifullah atau Gus Ipul dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.
Dalam Dialog Bersama Pilar-Pilar Sosial di Balai Pelangi, Pekanbaru, Riau, dia menyebutkan ada sebanyak 421 orang dari berbagai unsur pilar sosial hadir dalam kegiatan ini. Mereka terdiri dari SDM Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 179 orang, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) sebanyak 33 orang, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 70 orang.
Kemudian, Karang Taruna 75 orang, Taruna Siaga Bencana (Tagana) 20 orang, Pordam (Pelopor Perdamaian) 15 orang), dan PDP Rehabilitasi Sosial 29 orang. Menurutnya, mereka adalah representasi kekuatan yang selama ini hadir di lapangan—di daerah-daerah terpencil, dalam bencana, dan pada situasi-situasi sunyi yang luput dari sorotan.
Selain bicara soal pentingnya data, Gus Ipul juga menyoroti peran Sekolah Rakyat sebagai taman harapan yang mengangkat anak-anak miskin dari keterbatasan menuju peradaban.
Ia juga menantang para pendamping PKH untuk mengantarkan minimal 10 KPM graduasi setiap tahun sebagai bentuk nyata dari proses transformasi sosial.
“Graduasi bukan perpisahan, tapi kelahiran kembali—dari penerima bantuan menjadi warga yang berdiri di atas kaki sendiri,” kata Gus Ipul.
Lebih dari sekadar pertemuan, katanya, dialog ini menjadi titik temu antara harapan dan tindakan nyata—sebuah gerakan sosial yang dimulai dari bawah, bergerak ke pinggiran, dan kembali memberdayakan masyarakat sesuai dengan peran.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kontribusi Kementerian Sosial, yang telah menjadi garda depan dalam kerja-kerja kemanusiaan.
“Kemensos ini yang paling banyak mengerjakan tugas-tugas berpahala. Terima kasih banyak Pak Menteri dan jajaran atas sinergitas yang terus dibangun,” ujar Abdul Wahid.
Dia menyebutkan bahwa persoalan kemiskinan adalah tanggung jawab kolektif antara pemerintah pusat dan daerah. Sinergi dengan pilar sosial menjadi kunci untuk menuntaskan pekerjaan rumah yang menahun.