Wamena (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan mendalami kasus pembakaran sejumlah honai (rumah adat) warga di kawasan muara ujung Bandara Wamena, Kampung Ketimafit Wouma, Kabupaten Jayawijaya.
Wakapolres Jayawijaya Kompol I Wayan Laba di Wamena, Kamis, mengatakan aksi pembakaran diduga dilakukan oleh keluarga dari Punika Wenda yang meluapkan kemarahan akibat belum ditemukannya Punika Wenda sejak 20 Juli 2025.
“Keluarga Punika Wenda mencurigai bahwa lokasi pembakaran merupakan temaksi pembakaran diduga dilakukan oleh keluarga dari Punika Wenda yang meluapkan kemarahan akibat belum ditemukannya Punika Wenda sejak 20 Juli 2025. Dugaan tersebut memicu tindakan pembakaran sebagai bentuk protes dan desakan terhadap pihak berwenang,” katanya.
Menurut dia, pihaknya bersama regu patroli dan pasukan Brimob sebanyak 30 personel langsung merespons dan mendatangi lokasi kejadian untuk mengamankan area serta memverifikasi kerugian material.
“Kondisi malam hari dan pencahayaan terbatas, tim memutuskan untuk melanjutkan patroli keliling dan akan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP secara menyeluruh pada pagi hari ini (Kamis),” ujarnya.
Dia menjelaskan setelah pembakaran sejumlah honai warga situasi di daerah setempat dinyatakan aman dan terkendali.
“Situasi saat ini di Kota Wamena cukup baik dan warga telah melakukan aktivitas seperti biasa,” katanya.
Dia mengimbau warga di wilayah hukum Polres Jayawijaya tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu yang belum terbukti kebenarannya.
