Pontianak (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Barat tercatat berada di posisi 10 nasional angka kematian bayi (AKB) sehingga menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk menekan melalui peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak, terutama di fasilitas kesehatan dasar.
"Alhamdulillah Kalbar diundang untuk menghadiri peringatan World Patient Safety Day (WPSD) 2025 di Gedung Prof. Dr. Sujudi, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, pada Selasa dan kita membahas bagaimana menurunkan angka kematian bayi. Saat ini Kalbar berada di urutan 10 nasional, sehingga kita harus bekerja sama antara dokter, bidan, rumah sakit, hingga keluarg agar angka ini dapat ditekan," kata Gubernur Kalbar, Ria Norsan, di Pontianak, Rabu.
Ia menegaskan keselamatan bayi dan anak menjadi pondasi penting bagi peningkatan usia harapan hidup sekaligus persiapan menuju Generasi Emas 2045. Norsan juga mengajak tenaga kesehatan di rumah sakit maupun puskesmas agar memberikan pelayanan terbaik, serta mendorong masyarakat untuk menjaga lingkungan sehat dengan gizi seimbang, pola asuh baik, dan deteksi dini risiko kesehatan.
Pada kesempatan tersebut, kata Norsan, Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam kesempatan yang sama menyoroti tingginya angka kematian bayi secara nasional yang mencapai 33 ribu per tahun, jauh lebih tinggi dibandingkan negara ASEAN lain. Pemerintah menargetkan penurunan hingga 20 ribu kematian bayi per tahun.
"Menkes mengatakan, lebih dari 90 persen kematian bayi terjadi di rumah sakit, penyebab utamanya infeksi dan gangguan pernapasan. Maka, perbaikan fasilitas, kebersihan ruang operasi, dan standar layanan mutlak diperlukan," kata Norsan.
Pada kesempatan tersebut, lanjutnya, Menkes juga menekankan pentingnya pencatatan data kesehatan yang akurat sebagai dasar kebijakan. Di sisi lain, ia memberikan apresiasi kepada RSUD Pontianak dan RSUD Mempawah yang dinilai memiliki layanan baik.
"Bahkan, salah satu direktur RSUD di Kalbar direkrut Kemenkes untuk membantu peningkatan mutu layanan rumah sakit di tingkat nasional. Pak Menkes menyatakan RSUD Mempawah dan Pontianak memang bagus, saking bagusnya, direktur RSUD-nya sampai ditarik ke Kemenkes untuk menularkan standar baik itu ke seluruh Indonesia," kata Norsan.
