Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan pihaknya akan melakukan tindakan tegas jika ada perilaku anarkis mengarah pada aset-aset bersejarah, termasuk museum di daerah itu.
Hal ini dikatakan Dedi untuk mengantisipasi tindakan perusakan dan penjarahan yang mengarah ke museum seperti yang terjadi di Kediri, Jawa Timur, baru-baru ini.
"Kita jaga habis museum-museum yang ada di Bandung dan hari ini kita akan bersikap tegas untuk menjaga aset-aset sejarah yang dimiliki untuk tidak boleh dilakukan perusakan," ucap Dedi di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Dedi juga menyampaikan bahwa Pemprov Jawa Barat akan membuka halaman Gedung Sate Bandung dan mengundang perwakilan mahasiswa untuk berdialog pada Rabu (3/9).
Menurut dia, pihaknya akan memfasilitasi dan melaksanakan berbagai gagasan konstruktif yang terungkap dalam forum tersebut.
Pihaknya mengundang perwakilan mahasiswa dan akademisi dari 350 hingga 420 perguruan tinggi di Jawa Barat, utamanya dari kawasan Bandung Raya.
Rektor Universitas Padjadjaran Arief Sjamsulaksan Kartasasmita menilai positif inisiasi membuka dialog tersebut, apalagi juga diundang DPRD Jabar yang diharapkan menjadi kesempatan untuk penyampaian aspirasi secara langsung pada penyelenggara pemerintahan.
"Mudah-mudahan ini membuka ruang komunikasi dan akan menjadi satu titik balik yang sangat baik untuk kita melakukan suatu penyampaian aspirasi yang lebih konstruktif, lebih bersih, lebih berbobot, lebih aman, dan sesuai dengan aturan," ucap Arief.
