Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menyerahkan bantuan logistik pangan serta membangun akses jembatan darurat yang sebelumnya terputus oleh derasnya arus sungai di Nagari Koto Hilalang, Kecamatan Kubung.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Solok Desmalia Ramadhanur di Solok, Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah mendistribusikan bantuan logistik ke daerah-daerah yang terdampak bencana.
Ia menyebutkan sebanyak 102 paket sembako telah didistribusikan kepada warga terdampak. 56 paket sembako diserahkan kepada warga Nagari Koto Hilalang, 10 paket untuk warga di Nagari Koto Sani.
Lebih lanjut, empat paket untuk warga di Nagari Saning Baka, 12 paket untuk warga di Paninggahan, 10 paket untuk warga di Nagari Selayo, serta 10 paket untuk dapur umum yang ada di Nagari Selayo.
“Satu paket sembako tersebut terdiri atas 10 kg beras, 2 kg minyak goreng, satu dus mie instan dan 30 butir telur," ujar dia.
Ia berharap dengan bantuan paket sembako ini dapat membantu warga yang terdampak bencana banjir ini.
Selain itu, pemerintah Kabupaten Solok melalui dinas terkait juga bergerak cepat membangun jembatan darurat bersama dengan personil dari TNI dan Polri, serta masyarakat nagari setempat.
Pembangunan ini dilakukan untuk memastikan mobilitas warga tetap berjalan, termasuk akses untuk bekerja, sekolah, serta kebutuhan pokok dan serta beribadah.
“Jembatan darurat harus segera berfungsi agar warga tidak lagi terisolasi. Kita upayakan dengan segala sumber daya yang ada,” ujar Bupati Solok Jon Firman Pandu.
Proses pembangunan jembatan darurat dengan memanfaatkan bambu masih berlangsung. Jembatan darurat ini diharapkan dapat digunakan untuk sementara waktu sambil menunggu pembangunan jembatan yang permanen.
Bupati Solok juga menginstruksikan agar dilakukan peninjauan dan memastikan penanganan cepat bagi warga terdampak.
“Ini harus segera kita tangani. Jangan sampai masyarakat terputus aksesnya untuk beraktivitas sehari-hari,” ujar dia.
Di samping itu, Camat Kubung Acil Frasa mengatakan jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung masyarakat di Jorong Muaro Busuak Nagari Koto Hilalang.
"Karena jembatan rusak, akibatnya sebanyak 56 KK di Jorong Muaro Busuak terancam terisolasi, karena jembatan tersebut menjadi satu-satunya akses menuju pemukiman warga," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan berdasarkan laporan dari pemerintah nagari, banjir terjadi akibat luapan sungai Batang Kambang dan sungai Batang Gawan. Air sungai mulai naik sekitar pukul 02.00 WIB (dini hari). Ketinggian air di beberapa titik mencapai lebih dari satu meter.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan apresiasi atas respon cepat pemerintah daerah maupun jajaran TNI dan Polri, atas pembangunan jembatan darurat, termasuk langkah Pemda dalam penyaluran bantuan logistik dan ketersediaan dapur umum.
