Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan mengejar implementasi aksi adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak mengingat dampaknya yang besar berupa bencana seperti yang terjadi saat ini di sejumlah wilayah di Sumatera.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam sosialisasi hasil Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Jakarta, Selasa, menyampaikan bencana di Sumatera dapat masuk dalam kategori bencana terdampak oleh perubahan iklim dalam bentuk siklon tropis Senyar, sebuah sebuah fenomena langka di mana siklon terbentuk di dekat khatulistiwa.
"Selama ini kita selalu mengedepankan aksi mitigasi. Sementara aksi adaptasinya ini tidak kita perhatikan. Jadi saatnya nanti kita harus berpikir terbalik. Kalau kita bicara aksi mitigasi ini masih memerlukan banyak konsensus, tetapi begitu kita bicara adaptasi ini kita hadapi langsung," jelasnya.
Hanif mengingatkan bencana tidak akan menunggu persetujuan internasional. Merujuk kepada banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang sudah menelan lebih dari 600 korban jiwa, langkah adaptasi perlu saatnya menjadi fokus banyak banyak.
Baca juga: Masyarakat adat di Ketapang desak KLHK tindak PT Mayawana Persada"Tadi saya lontarkan ke forum, apakah sebaiknya tahun ini kita membalikkan yang dulu selalu mengedepankan aksi mitigasi dengan segala framing-nya, maka sekarang yang real kita hadapi adalah aksi adaptasinya," tambahnya.
Semua pihak tidak dapat terus menyalahkan iklim atas bencana yang terjadi, namun kesiapan dalam bentuk adaptasi baik dalam bentuk implementasi kebijakan maupun penerapan teknologi.
Secara khusus dia menyoroti bahwa kejadian bencana serupa sudah terjadi, berupa banjir besar di sejumlah daerah aliran sungai (DAS). Termasuk banjir di wilayah DAS Ciliwung yang melumpuhkan sejumlah wilayah di DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Indonesia sendiri sudah memiliki dokumen Rencana Adaptasi Nasional yang telah diserahkan kepada Sekretariat UNFCCC dalam COP30.
Baca juga: KLHK Tangkap buron pelaku kayu ilegal di Berau Kalimantan TimurBaca juga: KLHK dipisah jadi dua kementerian baru
