Pontianak (ANTARA) - Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan stok bahan pokok di Provinsi Kalimantan Barat aman dan cukup menghadapi perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 setelah meninjau langsung ketersediaan dan harga bahan pokok di Pasar Flamboyan Kota Pontianak.
"Secara umum, harga bahan pokok di Pontianak bagus, harga beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Flamboyan normal, dan sejumlah komoditas berada di bawah harga acuan, seperti bawang merah yang dijual Rp38.000 per kilogram dari harga acuan Rp41.500. Kami juga melihat aktivitas belanja masyarakat cukup ramai," kata Mendag Budi Santoso di Pontianak, Kamis (11/12).
Ia menyebutkan bahwa secara keseluruhan stok bahan pokok di Kalbar terpantau aman dan cukup. Namun, terdapat kenaikan harga pada beberapa komoditas, khususnya cabai, akibat faktor cuaca.
"Memang ada komoditas yang sedikit naik seperti cabai. Tetapi pemerintah sudah berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan. Pada prinsipnya, pasokan cabai cukup, hanya proses pemetikannya terkendala cuaca," tuturnya.
Dalam peninjauan tersebut, Mendag turut didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan. Hadir pula Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan Kepala Disperindag ESDM Provinsi Kalbar, Syarif Kamaruzaman.
Sejumlah harga komoditas yang terpantau di Pasar Flamboyan antara lain, beras medium Rp13.500/kg, beras SPHP Bulog Rp12.600/kg, gula pasir Rp17.500/kg, Minyakita Rp15.700/liter.
Daging ayam ras Rp40.000/kg, bawang merah Rp38.000/kg, bawang putih Rp30.000/kg, beras premium Rp16.500/kg, tepung terigu Rp12.000/kg, minyak goreng curah Rp18.000/liter, minyak goreng premium Rp22.000/liter.
Daging sapi Rp150.000/kg, Telur ayam ras Rp32.000/kg, cabai merah keriting Rp70.000/kg, cabai merah besar Rp70.000/kg dan cabai rawit merah Rp65.000/kg.
Sebelum meninjau Pasar Flamboyan, Mendag Budi Santoso berkunjung ke pasar murah yang digelar di Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius, Kabupaten Kubu Raya.
Dalam kegiatan tersebut, pemerintah menjual bahan pokok di bawah HET sebagai upaya menjaga keterjangkauan harga menjelang Natal dan tahun baru.
"Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menjual bahan pokok di bawah harga eceran tertinggi dan harga acuan. Tujuannya untuk membantu saudara-saudara kita menyambut Natal dan Tahun Baru. Kami sangat mendukung upaya tersebut," kata Mendag.
Ia mengapresiasi langkah Pemprov Kalbar, Pemkab Kubu Raya dan Pemkot Pontianak yang telah melakukan koordinasi intensif guna menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga.
"Kami mengapresiasi pemerintah daerah di Kalbar yang telah melakukan langkah strategis dan koordinatif melalui dinas terkait dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga," tuturnya.
Pada kesempatan itu, Pemprov Kalbar menyediakan 1.000 paket bahan pokok berisi beras premium 5 kg, gula pasir 1 kg dan minyak goreng 1 liter. Setiap paket dijual Rp70.000, jauh lebih rendah dari harga pasaran.
Selain itu, tersedia 5 ton beras, 1 ton gula, dan 1.000 liter minyak goreng, serta aneka komoditas lain seperti, daging ayam ras Rp36.000 per ekor, ayam kampung Rp52.500 per ekor, nebek Rp45.000 per ekor, telur ayam ras Rp15.000 per 10 butir, telur ayam kampung Rp2.500 per butir, telur bebek Rp10.000 per 3 butir, telur puyuh Rp10.000 per 20 butir.
Warga yang hadir mengaku sangat terbantu. Made, salah seorang warga, menyebut paket bahan pokok murah meringankan warga memenuhi kebutuhan menjelang Natal.
"Ada beras lima kilo, gula pasir satu kilo, dan minyak goreng. Satu paket Rp70.000. Kami sangat tertolong," katanya.
Hal senada disampaikan Veronica Nuraini yang menyebut pasar murah membantu ibu rumah tangga mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
