Surabaya (ANTARA) - Asisten pelatih Persebaya Surabaya Shin Sang-gyu mengapresiasi timnya yang menunjukkan peningkatan meski ditahan imbang 2-2 oleh Borneo FC dalam laga Super League.
"Hasil pertandingan memang tidak sesuai harapan, namun peningkatan permainan tim menjadi catatan penting, terutama dari sisi kerja kolektif dan performa individu pemain," kata Shin dalam konferensi pers di Stadion GBT Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam.
Shin mengapresiasi pemain anyar Persebaya, Diego Mauricio, yang dinilainya memiliki kualitas pergerakan yang baik di dalam kotak penalti.
Menurut dia, kontribusi Diego tidak mengejutkan karena telah terlihat dalam latihan dan menjadi bagian dari ekspektasi tim pelatih.
Ia menjelaskan perubahan peran Catur Pamungkas sebagai pemain sayap didasarkan rencana permainan, mengingat keterbatasan opsi penyerang sayap dalam skuad.
"Keputusan tersebut bukan bersifat darurat, melainkan bagian dari strategi yang telah disiapkan," ucapnya.
Terkait gol Persebaya dari situasi bola mati, Shin menyebut set piece memang salah satu aspek yang dilatih secara intensif, meski bukan tujuan utama dalam latihan.
Shin juga menyoroti peningkatan kondisi fisik pemain yang mendapat apresiasi dari suporter.
"Fisik itu tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi fondasi bagi penerapan taktik seperti high pressing dan intensitas permainan," tuturnya.
Pemain Persebaya Leo Lelis turut menyampaikan tanggung jawabnya atas hasil pertandingan tersebut, termasuk gol bunuh diri.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus bekerja keras dan memperbaiki performa pada laga berikutnya.
"Sebagai pemain senior, saya ingin menerima tanggung jawab dan memastikan hal itu tidak terulang," kata Leo.
