Jakarta (ANTARA Kalbar) - Nilai total pasar karbon meningkat 11 persen hingga mencapai 176 milar dolar AS pada 2011 yang mengindikasikan semakin meningkatnya ketertarikan dan tantangan terhadap pasar karbon global.

"Hal yang menggembirakan bahwa meski negara-negara ekonomi utama terus mengalami kesulitan dan tantangan besar yang dihadapi pada pasar karbon, kami melihat semakin meningkatnya ketertarikan dalam, dan dukungan untuk mekanisme berbasis pasar baru untuk memitigasi perubahan iklim dalam jangka panjang," kata Manajer Unit Pembiayaan Karbon Bank Dunia, Joelle Chassard, dalam keterangan tertulis Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Minggu.

Selain itu, menurut laporan Bank Dunia, jumlah volume transaksi pasar karbon pada 2011 juga mencapai jumlah tertinggi yaitu sebesar 10,3 miliar ton setara karbondioksida (CO2e).

Laporan lembaga keuangan multilateral yang dikeluarkan pada Carbon Expo di Cologne pada Mei 2012 menggambarkan bagaimana meski harga menurun, nilai pasar karbon global meningkat pada 2011.

Sementara, segmen terbesar pasar karbon adalah sebesar 148 miliar dolar AS dari EU Allowances (kredit karbon yang digunakan dalam Skema Perdagangan Emisi Uni Eropa yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota Uni Eropa).

Selain itu, terdapat pula peningkatan dalam volume kompensasi berdasarkan Protokol Kyoto (meningkat 43 persen hingga 1,8 miliar ton CO2e, senilai 23 miliar dolar AS) yang didorong dengan meningkatknya likuiditas dalam pasar Reduksi Emisi Tersertifikasi (CER) dan Unit Reduksi Emisi (ERU).

Kompensasi emisi dan aktivitas mitigasi berdasarkan Protokol Kyoto dapat dilakukan di setiap negara berkembang yang telah meratifikasi protokol tersebut serta adanya perjanjian atau peraturan nasional untuk memvalidasi proyek karbon tersebut sesuai dengan mekanisme yang disetujui Badan PBB UNFCCC.

(M040)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012