Pontianak (ANTARA Kalbar) - Pengamat ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, Ali Nasrun SE mengingatkan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN harus disikapi secara cepat dan tepat oleh pemerintah daerah.

"Kalau tidak, kita tidak akan mampu bersaing dan hanya menjadi tempat ladang orang lain. Sisa waktu hanya 24 bulan lagi," kata Ali Nasrun di sela Seminar Menyongsong Pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN Tahun 2015 di Pontianak, Senin.

Padahal, lanjut dia, ada peluang dari terbentuknya komunitas ASEAN tersebut yakni pasar yang semakin terbuka lebar.

Ia menambahkan, kalau saat ini pemasaran cukup sulit menembus negara ASEAN, ketika komunitas ekonomi terbentuk akan lebih mudah.

"Jadi pasar tidak hanya di dalam negeri, juga luar negeri. Ini bisa jadi kekuatan kalau bisa terintegrasi dan terlaksana dengan baik," ujar dia.

Ia mengakui, di Kalbar cukup sulit untuk mengejar berbagai keperluan menjelang pembentukan komunitas tersebut.

Menurut dia, masih banyak kekurangan yang dihadapi Kalbar sehingga cukup berat untuk merealisasikannya.

Namun, ujar dia, yang paling penting adalah ke arah mana Kalbar menempatkan prioritasnya.

"Masalah kita begitu banyak, ada air, listrik, infrastruktur, bandara. Jadi, harus ada prioritas," katanya menegaskan.

Selain itu, antarkabupaten dan kota perlu saling terintegrasi sehingga tidak terjadi perbedaan tujuan masing-masing.

Ia menilai, ada dua yang perlu diperkuat dan mempunyai daya saing bagi Kalbar yakni agro bisnis dan agro industri.

"Kalbar jangan lagi jadi kirim bahan baku, tapi juga bahan baku setengah jadi," katanya.

Misalnya mobil dibuat di Thailand namun bannya dari Kalbar karena punya pabrik karet sendiri.

Kuncinya, kata Ali Nasrun, bagaimana memanajemen untuk mendatangkan investor dari luar.

"Infrastruktur harus baik kalau mau menarik investor," demikian Ali Nasrun.
(T011)

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012