Yogyakarta (ANTARA Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan program kredit usaha rakyat (KUR) yang diluncurkan sejak 2007 mampu menggerakan tujuh juta lebih pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dengan total kredit mencapai Rp87 triliun.
"Progresnya bagus sejak diluncurkan 2007," kata Presiden ketika meresmikan pembukaan Konferensi Internasional Keuangan Mikro di Hotel Sheraton Yogyakarta, Senin.
Presiden mengatakan KUR merupakan program pemerintah yang sukses dengan tingkat kredit bermasalah atau macet rendah. KUR juga mendukung pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
"Fakta menunjukkan kemiskinan dan pengangguran secara bertahap telah dapat diturunkan setelah ada program KUR. Angka kemiskinan menjadi sekitar 12 persen, angka pengangguran enam persen," kata Presiden.
Presiden menambahkan selain KUR, masyarakat berpenghasilan rendah juga disasar dengan pendekatan menabung melalui program Tabunganku.
Program ini membebaskan masyarakat dari biaya pelayanan perbankan dalam menabung sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menabung di bank.
Masyarakat bawah diharapkan dapat ke dalam sistem keuangan secara nasional (financial inklusion) melalui program tersebut.
Sejak diluncurkan 2010, program Tabunganku telah menghasilkan dua juta rekening baru dengan dana terkumpul 200 juta dolar AS atau setara Rp2 triliun.
(G003*M041)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Progresnya bagus sejak diluncurkan 2007," kata Presiden ketika meresmikan pembukaan Konferensi Internasional Keuangan Mikro di Hotel Sheraton Yogyakarta, Senin.
Presiden mengatakan KUR merupakan program pemerintah yang sukses dengan tingkat kredit bermasalah atau macet rendah. KUR juga mendukung pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran.
"Fakta menunjukkan kemiskinan dan pengangguran secara bertahap telah dapat diturunkan setelah ada program KUR. Angka kemiskinan menjadi sekitar 12 persen, angka pengangguran enam persen," kata Presiden.
Presiden menambahkan selain KUR, masyarakat berpenghasilan rendah juga disasar dengan pendekatan menabung melalui program Tabunganku.
Program ini membebaskan masyarakat dari biaya pelayanan perbankan dalam menabung sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk menabung di bank.
Masyarakat bawah diharapkan dapat ke dalam sistem keuangan secara nasional (financial inklusion) melalui program tersebut.
Sejak diluncurkan 2010, program Tabunganku telah menghasilkan dua juta rekening baru dengan dana terkumpul 200 juta dolar AS atau setara Rp2 triliun.
(G003*M041)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012