Sungai Raya (Antara Kalbar) - Keputusan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kubu Raya,  bupati petahana Muda Mahendrawan, telah memastikan untuk tetap maju melalui jalur independen.

"Ini memang keputusan yang berat, namun tetap harus saya ambil. Pada saat maju sebagai calon bupati Kubu Raya tahun 2008, saya menggunakan jalur independen dan saat ini saya kembali menggunakan jalur ini untuk kembali maju Pilkada nanti," kata Muda di Sungai Raya, Rabu.
    
Muda menyatakan, dalam deklarasi pencalonannya untuk maju kembali sebagai bupati, dia juga mengumumkan pendampingnya, yang tak lain adalah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya, Suharjo.

Suharjo sendiri saat ini selain menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, juga menjadi Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan.

Ketika ditanya mengapa sebagai petahana (incumbent) tetap menggunakan jalur independen, Muda yang ditemui di kediamannya mengatakan dirinya sejak awal ketika menjadi calon bupati periode pertama menggunakan pintu independen,. maka kini untuk pilkada September mendatang tetap sama.

"Partai politik dan jalur independen tak perlu dihadap-hadapkan. Ini kan proses mengusungnya. Substansinya saya berkawan dengan semua parpol, bahkan bisa saja parpol juga ikut mendukung kita, kalau ada saya sangat mengapresiasi, tidak hanya mengusung tapi mendukung, yang penting itu dukungan, bedanya hanya mendaftar di KPU, parpol kan berdasarkan persentase kursi sedangkan independen berdasarkan dukungan rakyat," tuturnya.

Prinsipnya, tegas Muda, melalui partai dari rakyat, melalui independen juga sama dari rakyat. Bedanya tidak melalui mekanisme parpol saja.
"Saya memimpin saat ini bisa netral, saya tidak mengambil kebijakan berdasarkan warna-warni atau kepentingan-kepentingan basis dukungan tetapi kebijakan itu  sesuai kebutuhan rakyat. Kita ingin  rakyat tidak terkotak-kotak karena Kubu Raya ini heterogen dengan lapisan sosial masyarakat beragam sehingga harus fokus menatanya. Sekali lagi jangan hadap-hadapkan parpol dengan independen, ini pintu demokrasi yang digunakan," katanya.

Selama ini, lanjutnya, semasa menjalankan periode pertama sebagai bupati dengan jalur independen dirinya bisa mengambil kebijakan berdasarkan kepentingan rakyat.
    
"Begitu juga bila kelak saya dipercaya oleh rakyat untuk periode kedua, saya yakin parpol akan mendukung dan rasional, baik anggaran, akses sumberdaya alam dan di seluruh sektor. Dengan independen, saya juga lebih merasa bisa dekat dengan berbagai kalangan dan semua warna," kata Muda.
    
Muda juga menjelaskan, dirinya memilih Suharjo yang memiliki latar belakang seorang birokrat karena dia mengakui dirinya bukan birokrat.
    
"Saya profesional dari notaris, setengah politisi sehingga klop mengambil wakil dari birokrat, ini keseimbangan. Apalagi  'road map' (peta jalan) arah kebijakan n strategis Kubu Raya menjadi kabupaten pangan di Kalbar, dimana pangan harus kuat, apalagi ini sumber mata pencaharian sebagian besar rakyat Kubu Raya, hamper 65 persen bekerja di sektor pertanian dalam artian luas," jelasnya.
    
Muda menyatakan, ke depan dia akan lebih mengokohkan pondasi pembangunan itu, bila berpihak kepada rakyat, maka berpihaklah kepada petani. Ini proses peletakan pondasi "roadmap" itu, kita menjauhkan politikl identitas, petani juga multietnis, rakyat harus dilayani dengan sama termasuk petani.
    
"Saya lebih mengarah pada profesional dan fokus kerja. Pak Suharjo merupakan sosok pekerja keras,  cerdas dan fokus sehingga akan sangat membantu," kata Muda.
    
Sementara itu, Ir H Suharjo, MM yang ditemui mengaku dirinya sama sekali tidak menyangka dipilih Muda Mahendrawan untuk mendampingi sebagai calon wakil bupati.
    
"Saya baru diberitahu Sabtu siang saat makan siang bersama karena saya sama sekali tidak pernah berpikir akan dipinang, dan saya pun tidak pernah bicarakan hal ini dengan bupati. Saya baru berpikir ketika ada masyarakat yang datang meminta saya menjadi wakil Pak Muda," kata Suharjo.
    
Latar Belakang
Putra H M Mujiw dan Hj Fadillah itu mengaku dirinya siap mendampingi Muda Mahendrawan dan bila kelak terpilih tetap komitmen bersama-sama sampai akhir jabatan.
    
"Saya sebagai abdi negara berprinsip siap, karena sebagai PNS, sudah tupoksi saya untuk patuh dan mengawal kebijakan pimpinan, pimpinan saya Bupati. Bila kelak terpilih, dengan wewenang lebih luas tentu saya akan jauh lebih fokus dan bersama-sama mempercepat pembangunan," kata Suharjo.
    
Suami dari Hj. Fikia Supratiwi dan ayah dari tiga orang anak itu memulai karirnya sebagai birokrat di akhir tahun 1979 sebagai penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk Kecamatan Pontianak Selatan dan Pontianak Utara. Ia kemudian 10 tahun mengabdi di Kantor Gubernur Kalbar sebagai staf perencanaan, kemudian mundur menjadi PNS pusat dan kemudian mendaftar kembali di Kantor Gubernur Kalbar dan  tahun 1988 diangkat kembali sebagai PNS daerah bekerja di kantor Gubernur di Biro Pembangunan daerah.
    
Sepuluh tahun kemudian pindah ke Bappeda Provinsi bidang ekonomi, dan lima tahun kemudian berkarir di Dinas Pertanian Provinsi sebagai Kasubdin Hortikultura selama dua tahun, kemudian dipindah ke Kabupaten Pontianak.

Tahun tahun 2003 menjabat sebagai Kadis Pertanian di Kabupaten Pontianak , dan tahun 2005 sebagai Kadisosnakertrans di Kabupaten Pontianak.

Di tahun  2008 pindah ke Pemkab Kubu Raya sebagai Koordinator Bappeda Kubu Raya kemudian diangkat sebagai Assisten I Setda Kubu Raya dan tahun  2009 hingga sekarang Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kubu Raya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013