Jakarta (Antara Kalbar) - PT Jamsostek (Persero) menargetkan total dana kelolaan pada tahun 2013 sebesar Rp149 triliun, tumbuh sekitar 12 persen dibanding dana kelolaan tahun 2012 sebesar Rp132,85 triliun.

"Kami menargetkan pada tahun ini tumbuh tetap di atas dua digit," kata Direktur Utama Jamsostek Elvyn G Masassya usai menjadi tuan rumah Rapat Pimpinan Kementerian BUMN di Kantor Pusat Jamsostek, Kamis.

Menurut Elvyn Target hasil investasi tahun 2013 juga diproyeksikan meningkat menjadi Rp 14,618 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp13,215 triliun.

Ia menjelaskan pada tahun 2013 dana kelolaan sebesar Rp149 triliun, akan dialokasikan ke berbagai instrumen yaitu, 46-48 persen dalam bentuk obligasi, 28-30 persen deposito, 18-22 persen untuk saham, 6-8 persen reksadana, dan selebihnya untuk investasi pada properti.

Lebih lanjut dikatakan Elvyn, Jamsostek pada tahun 2013 pihaknya memasukkan kinerja investasi dalam bisnis utama karena pemberian manfaat dan merupakan bagian utama dari layanan utama jaminan sosial.

Jamsostek menjadikan kepesertaan, pelayanan, dan kinerja investasi sebagai bisnis utama, sementara informasi teknologi, keuangan, dan pembinaan sumber daya manusia dalam bidang pendukung.

Ia pun menargetkan pada tahun 2013 jumlah kepesertaan aktif Jamsostek bisa mencapai 13,1 juta anggota, naik dari 11,5 juta anggota pada tahun 2012. Sementara jumlah total peserta Jamsostek saat ini mencapai sebanyak 28 juta orang.

Elvyn menambahkan, untuk meningkatkan kualitas layanan Jamsostek kepada masyarakat, pada tahun 2013 perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) antara lain untuk peningkatan sistem teknologi informasi (IT), pembukaan kantor cabang baru.

Pewarta: Royke Sinaga

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013