Pontianak (Antara Kalbar) - Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat mencatat target pencapaian metode kontrasepsi jangka panjang pada Semester I 2013 telah melampaui kontrak kinerja tahunan.
"Ini menunjukkan metode kontrasepsi jangka panjang semakin berterima di masyarakat Kalbar," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani saat "Review Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Kalbar Tahun 2013" di Pontianak, Selasa.
Ia mencontohkan, untuk metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) jenis IUD, target pencapaian selama satu tahun adalah 6.761 peserta baru. Namun pencapaian di seluruh kabupaten dan kota, sudah 94,17 persen.
Kemudian untuk MKJP jenis medis operasi wanita, dari target 474 peserta baru, tingkat pencapaian sudah 242,83 persen atau 1.151 peserta.
Lalu untuk medis operasi pria atau vasektomi, pencapaian sudah 353,22 persen dari target 180 peserta baru. "Sudah tercatat 634 peserta baru KB untuk MOP," ungkap Dwi Listyawardani.
Sedangkan untuk implant, dari target 6.896 peserta baru, sudah terealisasi 5.108 peserta baru atau 74,07 persen.
Sementara untuk pencapaian peserta baru non MKJP, bagi pengguna kondom dari target 4.873 peserta baru, realisasinya 6.947 atau 142,56 persen.
Peserta baru non MKJP jenis suntikan, dari target 45.334 peserta baru, realisasinya 81,43 persen. Kemudian, untuk jenis pil, dari target 67.911 peserta baru, realisasinya 30,46 persen.
Secara keseluruhan, kontrak kinerja pencapaian untuk peserta KB baru di Kalbar pada tahun 2013 sebanyak 132.431 peserta. "Realisasinya, untuk semua jenis kontrasepsi, 58,75 persen," ujar dia.
Tingkat pencapaian paling tinggi dari Kabupaten Sekadau dengan realisasi untuk semua jenis kontrasepsi 139,41 persen. Kabupaten Sekadau sesuai kontrak kinerja, targetnya 6.712 peserta baru, namun realisasinya 9.357 peserta baru.
Sementara untuk pencapaian yang rendah, di Kabupaten Melawi. Dari target 9.442 yang tercapai 26,42 persen atau 2.495 peserta baru.
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Ini menunjukkan metode kontrasepsi jangka panjang semakin berterima di masyarakat Kalbar," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani saat "Review Pembangunan Kependudukan dan KB Provinsi Kalbar Tahun 2013" di Pontianak, Selasa.
Ia mencontohkan, untuk metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) jenis IUD, target pencapaian selama satu tahun adalah 6.761 peserta baru. Namun pencapaian di seluruh kabupaten dan kota, sudah 94,17 persen.
Kemudian untuk MKJP jenis medis operasi wanita, dari target 474 peserta baru, tingkat pencapaian sudah 242,83 persen atau 1.151 peserta.
Lalu untuk medis operasi pria atau vasektomi, pencapaian sudah 353,22 persen dari target 180 peserta baru. "Sudah tercatat 634 peserta baru KB untuk MOP," ungkap Dwi Listyawardani.
Sedangkan untuk implant, dari target 6.896 peserta baru, sudah terealisasi 5.108 peserta baru atau 74,07 persen.
Sementara untuk pencapaian peserta baru non MKJP, bagi pengguna kondom dari target 4.873 peserta baru, realisasinya 6.947 atau 142,56 persen.
Peserta baru non MKJP jenis suntikan, dari target 45.334 peserta baru, realisasinya 81,43 persen. Kemudian, untuk jenis pil, dari target 67.911 peserta baru, realisasinya 30,46 persen.
Secara keseluruhan, kontrak kinerja pencapaian untuk peserta KB baru di Kalbar pada tahun 2013 sebanyak 132.431 peserta. "Realisasinya, untuk semua jenis kontrasepsi, 58,75 persen," ujar dia.
Tingkat pencapaian paling tinggi dari Kabupaten Sekadau dengan realisasi untuk semua jenis kontrasepsi 139,41 persen. Kabupaten Sekadau sesuai kontrak kinerja, targetnya 6.712 peserta baru, namun realisasinya 9.357 peserta baru.
Sementara untuk pencapaian yang rendah, di Kabupaten Melawi. Dari target 9.442 yang tercapai 26,42 persen atau 2.495 peserta baru.
T011
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013