Sintang (Antara Kalbar) - Ketika sejumlah SKPD Kabupaten Sintang mengeluh karena mendapatkan dana alokasi pagu murni yang terbilang minim, ternyata sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) dalam APBD Sintang tahun 2012 sangatlah besar, mencapai Rp111,11 miliar.

Silpa besar ini ini menunjukkan serapan APBD tidak maksimal dan membuktikan diberikan alokasi anggaran yang besar pun, SKPD tidak mampu menghabiskan anggaran tersebut.

Mengakui masih sering ada Silpa di SKPD-nya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Marcus Gatot Budi tidak mempermasalahkan jika SKPD-nya mendapat alokasi pagu murni tahun 2014 lebih kecil dibanding tahun ini. “Berapa pun saya diberikan anggaran, saya tidak akan mengeluh. Kami akan berbuat semampu kami sesuai dengan anggaran yang disediakan,” tegasnya.

Marcus menegaskan tidak perlu mengeluh dengan sedikitnya anggaran yang diberikan. Sebab diberikan anggaran yang banyak pun, anggaran tersebut tidak mampu terserap semua.

Dia menilai masih besarnya Silpa membuktikan perencanaan program masih ngawur. “Kalau perencanaannya tidak ngawur, pasti anggaran yang diberikan terserap 100 persen,” tegasnya.

Dia mengatakan lihat saja Silpa APBD Sintang pada tahun 2012, mencapai Rp100 miliar lebih. Untuk Dinas Kesehatan sendiri SILPA di tahun 2012 mencapai Rp500 juta. “Makanya saya tegaskan pada staf, tidak ada istilah anggaran kurang. Sudahlah, dikasih segini terima saja dan berbuat maksimal untuk masyarakat,” tegasnya.

Marcus mengungkapkan alokasi anggaran Dinas Kesehatan tahun depan sekitar Rp29,2 miliar. Tapi ini sudah termasuk DAU dan DAK dengan perbandingan hampir 50 : 50 persen.

Dia menjelaskan masih seringnya ada Silpa pada APBD disebabkan sering ada keterlambatan dalam lelang proyek. Di Dinkes sendiri, lanjutnya, serapan DAK sampai Juli kemarin masih nol persen sebab semua proyek DAK harus dilelang dan proses lelangnya belum selesai.

“Sementara anggaran DAU kami sudah hampir habis. Di Agustus ini, serapan pada anggaran Dinkes Sintang sudah mencapai 50 persen,” tegasnya.

Dia mengatakan serapan anggaran ini lambat pada proyek yang dilelang. Ini semua kuncinya ada di ULP. Sementara proyek-proyek yang di bawah Rp200 juta sudah selesai.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sintang, Sutarmin menegaskan masih besarnya Silpa dalam APBD disebabkan banyak faktor. Salah satunya seringkali ada keterlambatan lelang proyek. Namun demikian, Sutarmin berharap serapan APBD Sintang tahun 2013 bisa 100 persen. Sebab sampai APBD 2013 perubahan ini, Silpa yang ada sudah mencapai Rp137,96 miliar.

Pewarta: Tantra Nur Andi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013