Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan pengoperasian Museum Hakka yang terletak di kawasan Anjungan Taman Budaya Tionghoa, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Sabtu.
Presiden meresmikan Museum Hakka Indonesia di Jakarta, dengan melakukan penandatanganan pada prasasti yang terletak di museum tersebut.
SBY pada acara tersebut juga didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.
Museum Hakka yang acara "groundbreaking" (peletakan baru pertama) dilakukan pada masa Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu adalah upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kultural dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia.
Pembangunan dan peresmian Museum Hakka itu sendiri juga diharapkan semakin memperkuat gerakan toleransi serta mempererat jalinan keberadaan antarsuku yang terdapat di Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, di kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang dibangun pada masa Orde Baru itu juga menampilkan beragam budaya seperti rumah adat yang berasal dari berbagai suku yang ada di beragam daerah di Indonesia.
Museum itu sendiri dibangun di atas lahan seluas 45 ribu meter persegi dan khusus untuk bangunan museum itu memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi.
Museum yang juga dilengkapi dengan sejumlah keunikan khas Tionghoa seperti pagoda itu diperkirakan menghabiskan dana hingga sekitar Rp35 miliar dalam pembangunannya.
Di dalam Museum Hakka tersebut juga ditampilkan koleksi museum seperi foto-foto dan berbagai informasi lainnya yang menuturkan kisah keberadaan orang-orang Hakka di bumi Nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Presiden meresmikan Museum Hakka Indonesia di Jakarta, dengan melakukan penandatanganan pada prasasti yang terletak di museum tersebut.
SBY pada acara tersebut juga didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah pejabat negara antara lain Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.
Museum Hakka yang acara "groundbreaking" (peletakan baru pertama) dilakukan pada masa Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo itu adalah upaya untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kultural dan sejarah etnis Tionghoa di Indonesia.
Pembangunan dan peresmian Museum Hakka itu sendiri juga diharapkan semakin memperkuat gerakan toleransi serta mempererat jalinan keberadaan antarsuku yang terdapat di Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, di kawasan Taman Mini Indonesia Indah yang dibangun pada masa Orde Baru itu juga menampilkan beragam budaya seperti rumah adat yang berasal dari berbagai suku yang ada di beragam daerah di Indonesia.
Museum itu sendiri dibangun di atas lahan seluas 45 ribu meter persegi dan khusus untuk bangunan museum itu memiliki luas sekitar 5.000 meter persegi.
Museum yang juga dilengkapi dengan sejumlah keunikan khas Tionghoa seperti pagoda itu diperkirakan menghabiskan dana hingga sekitar Rp35 miliar dalam pembangunannya.
Di dalam Museum Hakka tersebut juga ditampilkan koleksi museum seperi foto-foto dan berbagai informasi lainnya yang menuturkan kisah keberadaan orang-orang Hakka di bumi Nusantara.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014