Sintang (Antara Kalbar) - SMK Negeri 1 Sintang direkomendasikan Dinas Pendidikan setempat untuk uji coba pelaksanaan Ujian Nasional secara Online pada tahun ini, kata Kepala Sekolah CHR Sustiyanti.
    Menurut dia di Sintang, telah mempersiapkan beberapa hal untuk dilaksanakan. Adapun hal pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan mental dan semangat siswa dalam pelaksanaan UN secara online.
    "Terutama mengenai ketepatan waktu dalam mengikuti UN," kata dia. Sustiyanti mengungkapkan, hal pertama yang dibutuhkan UN secara online adalah tepat waktu. "Jika terlambat dalam pelaksanaan UN secara otomatis peserta UN akan tertinggal dan itu akan mempengaruhi hasil akhir UN siswa tersebut," jelasnya.
    Selain itu, Sustiyanti juga mempersiapkan pelatihan pengerjaan soal-soal yang dilaksanakan secara online. "Kami sudah sangat siap," katanya. Termasuk  kalau mengacu syarat-syarat yang diajukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pusat semuanya sudah dimiliki SMKN 1 Sintang.
    Adapun syarat-syarat tersebut pertama SMK tersebut merupakan SMK rujukan, kedua berbasis TIK, ketiga siswa mampu melaksanakan kegiatan tersebut serta sarana dan prasarana yang memadai dari sekolah tersebut.
    Meski menyatakan siap, ia mengakui masih ada kendala. "Kami ada kendala di bidang penyediaan sarana yang belum mencapai 30 persen dari jumlah peserta ujian," timpalnya.
    Dia mengungkapkan di sekolahnya hanya memiliki 120 unit komputer yang siap pakai. Padahal jumlah siswa yang akan mengikuti UN sebanyak 423 siswa. Artinya SMKN 1 harus memiliki 160 unit komputer. Hal tersebut berkaitan dengan rambu-rambu yang diberikan oleh Kemendikbud bahwa ada tiga sesion pelaksanaan UN. Selain itu sekolahnya juga belum memiliki server sendiri.
    Namun Sustiyanti mengaku, akan mengusahakan kekurangan sarana tersebut jika memang keputusan hasil verifikasi dari pusat menyetujui tentang penunjukan SMKN 1 Sintang melaksanakan UN online.
    Keputusan tentang pelaksanaan UN online tersebut kata dia tinggal menunggu hasil verifikasi dari Kemendikbud. Ia yakin sekolah yang dipimpinnya itu akan lulus verifikasi dikarenakan ada keputusan yang menyatakan setidaknya ada satu SMK yang melaksanakan UN online di setiap kabupaten apalagi semua syarat yang diajukan sudah terpenuhi.
    Sustiyanti mengatakan, selama ini sekolah yang dipimpinnya sudah sering melaksanakan ulangan maupun ujian sekolah secara online. "Namun hanya lokal saja," ujarnya.
    Sustiyanti mengungkapkan rencana besar ini membuatnya semakin bersemangat memacu seluruh siswa untuk mengikuti perkembangan kemajuan teknologi.
    Menurut Sustiyanti, ada sejumlah keuntungan dari UN secara online. Yakni penghematan dari sisi penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK) serta tidak lagi dibutuhkan koreksi oleh guru.
    Ia melanjutkan, dalam sekali pelaksanaan UN sekolahnya memerlukan dana yang besar untuk penyediaan ATK dan biaya koreksi.
    "Jika pelaksanaan UN online di SMKN 1 Sintang lulus verifikasi, maka sekolah ini mampu menghemat biaya dan bisa dialokasikan untuk hal lain yang juga masih dibutuhkan," ujarnya.
    Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Marchues Afen mengatakan pelaksanaan UN online ini merupakan program Kemendikbud. Dikatakan dia, di seluruh Indonesia sebanyak 500 sekolah yang akan mengikuti UN online.
    "Di Kabupaten Sintang, ada satu sekolah yang melaksanakan UN online yakni SMKN 1 Sintang," katanya.
    Dia menegaskan pihaknya sangat mendukung program ini. Dia berharap SMKN 1 Sintang siap melaksanakan UN online ini. "Kami juga minta dukungan pada orangtua siswa SMKN 1 Sintang untuk pelaksanaan UN online. Orangtua murid harus mengetahui pelaksanaan UN online ini," terangnya.
    Menurut dia, dengan UN online itu, siswa dapat melihat langsung hasilnya setelah selesai mengikuti ujian. Masih kata Afen, tahun depan pihaknya akan mensosialisasikan program ini ke seluruh sekolah jika program tersebut akan dilaksanakan secara nasional.
"Tapi kami masih melihat kesiapan fasilitas di sekolah seperti komputer," kata dia.

Pewarta: Faiz

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015