Mempawah (Antara Kalbar) -  Sejumlah ruas jalan dan jembatan di Kabupaten Mempawah semakin rusak hingga ikut memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas yang diantaranya menyebabkan korban meninggal dunia.
    
"Hingga saat ini angka kecelakaan lalu lintas masih cukup tinggi. Minggu kemarin data di Satlantas kita dua korban meninggal dunia. Kecelakaan tersebut antara lain disebabkan faktor manusia dan kondisi infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan,” ungkap Kapolres Pontianak, AKBP Suharjimantoro, Sik, Senin.
    
Untuk itu, kapolres mengimbau para pengendara yang melintasi wilayah Kabupaten Mempawah agar tertib berlalu lintas dan mengontrol kecepatan kendaraan.
    
Sementara itu, Kadis Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Mempawah Suharjo Lie menegaskan telah berkoordinasi dengan Dinas PU kabupaten. Bahkan menurutnya Bupati Mempawah telah menyurati Pemprov Kalbar untuk melakukan perbaikan atau pemeliharaan sejumlah jembatan dan badan jalan yang mengalami kerusakan itu.
    
"Namun menjelang semester kedua tahun 2015 ini, perbaikan atau pemeliharaan jalan negara yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi itu belum dilakukan. Padahal, arus lalu lintas dan intensitas angkutan orang maupun barang jelang Idul Fitri di jalur tersebut diperkirakan akan semakin meningkat dan rawan. Tapi prinsipnya kita sudah koordinasikan ini dengan pemerintah provinsi, khususnya Dinas PU Kalbar," kata Suharjo Lie.
    
Sejumlah badan jalan yang mengalami kerusakan parah dan rawan kecelakaan itu antara lain di depan area mega proyek IPDN, Sungai Purun Besar, Segedong, termasuk ruas jalan di Senggiring, Mempawah Hilir dan Mendalok, Sungai Kunyit.
    
Sementara sejumlah jembatan yang mengalami kerusakan akibat penurunan atau cekung diantaranya jembatan Purun dan Peniraman, di Sungai Pinyuh dan jembatan Malikian-Semudun, Sungai Kunyit, kabupaten Mempawah.                

Pewarta: Aries Zaldi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015