Oleh Rendra Oxtora
Sungai Raya, 2/9 (Antara) - Pendamping Wirausaha Tranmigrasi (HW Trans) Kecamatan Rasau Jaya, Abdul Manan mengungkapkan pihaknya masih kesulitan mengembangkan wirausaha di kecamatan itu karena terbentur kemudahan mendapatkan akses pembiayaan.
"Walaupun HW Trans telah terbentuk sejak tahun 2011, namun secara umum hingga saat ini masih cukup banyak anggota HW Trans di daerahnya yang belum mampu secara optimal mengembangkan usaha rumahan yang digeluti," kata Abdul Manan di Rasau Jaya, Rabu.
Dia menuturkan, jika dikalkulasikan, hingga sekarang terdapat sekitar 200an pelaku UMKM Rasau Jaya yang menjadi anggota HW Trans, namun dari jumlah tersebut baru sebagian kecil saja yang bisa mengembangkan usahanya itupun perkembangan usahanya tidak terlalu besar.
Selain masih terbatasnya kemudahan mendapatkan akses pembiayaan, kendala lain yang membuat masih banyak pelaku UMKM ini belum berkembang karena masih banyaknya pelaku UMKM yang belum terasah skillnya dalam menggeluti Usaha Mikro Kecil Menengah.
Salah satu kendala yang membuat masih cukup banyak pelaku usaha lokal tersebut belum mampu bersaing dengan pelaku usaha daerah lainnya yakni masih banyaknya keterbatasan yang dimiliki misalnya belum mampu memasarkan produk secara lancar.
"Kalaupun ada yang bisa memasarkan produknya secara mandiri dan lancar paling cuma beberapa orang saja, sisanya masih belum bisa memproduksi barang secara terbatas karena takut produk yang dimiliki tidak bisa dijual secara optimal," tuturnya.
Dia menceritakan belum lama ini pernah berusaha memasarkan produk olahan yang dihasilkan para pelaku HW Trans di sekitar 26 swalayan di Kota Pontianak, namun setelah satu minggu menitipkan produknya hanya sekitar 10 persen saja yang laku terjual.
"Saya pribadi juga tidak mengetahuai secara detail apa yang menyebabkan sulitnya menjual atau memasarkan produk semoga saja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa turut mencarikan solusi terbaik bagi kami agar kedepan bisa lebih mudah dalam memasarkan beragam produk olahan yang kami miliki," katanya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut Abdul Manan berharap pemerintah daerah setempat bisa memberikan bantun untuk menodorong tumbuh dna berkembangnya pelaku geliat usaha lokal di Kubu Raya terutama Rasau Jaya.
"Tidak hanya sekedar membantu pemasaran kalau bisa saya berharap ada pelatihan manajemen pemasaran dan sejenisnya yang bisa diberikan, agar pelaku usaha lokal di Rasau Jaya terutama yang tergabung dalam HW Trans ini bisa berkembang secara makismal dan bisa bersaiang denga pelaku usahan daerah lain," katanya.***3***
(KR-RDO)
(U.KR-RDO/B/M019/M019) 02-09-2015 21:17:36
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015
Sungai Raya, 2/9 (Antara) - Pendamping Wirausaha Tranmigrasi (HW Trans) Kecamatan Rasau Jaya, Abdul Manan mengungkapkan pihaknya masih kesulitan mengembangkan wirausaha di kecamatan itu karena terbentur kemudahan mendapatkan akses pembiayaan.
"Walaupun HW Trans telah terbentuk sejak tahun 2011, namun secara umum hingga saat ini masih cukup banyak anggota HW Trans di daerahnya yang belum mampu secara optimal mengembangkan usaha rumahan yang digeluti," kata Abdul Manan di Rasau Jaya, Rabu.
Dia menuturkan, jika dikalkulasikan, hingga sekarang terdapat sekitar 200an pelaku UMKM Rasau Jaya yang menjadi anggota HW Trans, namun dari jumlah tersebut baru sebagian kecil saja yang bisa mengembangkan usahanya itupun perkembangan usahanya tidak terlalu besar.
Selain masih terbatasnya kemudahan mendapatkan akses pembiayaan, kendala lain yang membuat masih banyak pelaku UMKM ini belum berkembang karena masih banyaknya pelaku UMKM yang belum terasah skillnya dalam menggeluti Usaha Mikro Kecil Menengah.
Salah satu kendala yang membuat masih cukup banyak pelaku usaha lokal tersebut belum mampu bersaing dengan pelaku usaha daerah lainnya yakni masih banyaknya keterbatasan yang dimiliki misalnya belum mampu memasarkan produk secara lancar.
"Kalaupun ada yang bisa memasarkan produknya secara mandiri dan lancar paling cuma beberapa orang saja, sisanya masih belum bisa memproduksi barang secara terbatas karena takut produk yang dimiliki tidak bisa dijual secara optimal," tuturnya.
Dia menceritakan belum lama ini pernah berusaha memasarkan produk olahan yang dihasilkan para pelaku HW Trans di sekitar 26 swalayan di Kota Pontianak, namun setelah satu minggu menitipkan produknya hanya sekitar 10 persen saja yang laku terjual.
"Saya pribadi juga tidak mengetahuai secara detail apa yang menyebabkan sulitnya menjual atau memasarkan produk semoga saja Pemerintah Kabupaten Kubu Raya bisa turut mencarikan solusi terbaik bagi kami agar kedepan bisa lebih mudah dalam memasarkan beragam produk olahan yang kami miliki," katanya.
Untuk mengatasi persoalan tersebut Abdul Manan berharap pemerintah daerah setempat bisa memberikan bantun untuk menodorong tumbuh dna berkembangnya pelaku geliat usaha lokal di Kubu Raya terutama Rasau Jaya.
"Tidak hanya sekedar membantu pemasaran kalau bisa saya berharap ada pelatihan manajemen pemasaran dan sejenisnya yang bisa diberikan, agar pelaku usaha lokal di Rasau Jaya terutama yang tergabung dalam HW Trans ini bisa berkembang secara makismal dan bisa bersaiang denga pelaku usahan daerah lain," katanya.***3***
(KR-RDO)
(U.KR-RDO/B/M019/M019) 02-09-2015 21:17:36
Editor : Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2015