Pontianak (Antara) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat berkomitmen untuk menjadikan pangan lokal sebagai penggerak ekonomi daerah dan kemandirian pangan melalui kegiatan Gelar Pangan Nusantara 2016 yang dilaksanakan 4 sampai 7 Agustus.

"Melalui kegiatan ini, kami selaku pemerintah provinsi mengajak seluruh masyarakat Kalbar agar bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami tanaman pangan demi mendukung program ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah," kata Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya saat pembukaan Gelar Pangan Nusantara 2016 di Rumah Radakng Pontianak, Kamis.

Christiandy mengatakan, berdasarkan informasi yang ada, tahun depan diperkirakan jumlah penduduk akan bertambah sebanyak 1 miliar orang dan jumlah penduduk dunia akan bisa mencapai 8 miliar. Sementara bumi ini hanya menampung 3 sampai 4 miliar orang.

"Artinya bumi saat ini sudah overload. Mengapa saya sampaikan, karena ini erat kaitannya dengan masalah pangan dan ini sudah menjadi perhatian utama dunia," tuturnya.

Untuk itu, lanjutnya, kita harus bisa memandang hal ini sebagai suatu ancaman yang serius dan perlu segera diantisipasi.

Dia menjelaskan, pemerintah harus bisa melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas pangannya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk Kalbar sendiri saat ini memiliki jumlah lahan yang masih cukup banyak untuk meningkatkan hasil pangan dan harus segera dioptimalkan.

"Kita tidak boleh terlena akan lahan yang luas ini, namun harus dimanfaatkan secara bijak.Untuk itu kita mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada untuk mengintensifkan program ketahanan pangan dan ini sudah kita lakukan bersama masyarakat dan akan kita tingkatkan," katanya.

Dari pemerintah provinsi Kalbar, lanjutnya, juga terus mengajak masyarakat untuk tidak hanya mengkonsumsi beras saja, namun juga harus bisa membiasakan diri untuk mengkonsumsi sumber pangan lainnya.

Ditempat yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Gardji Tarbudi mengatakan saat ini ketahanan pangan nasional mendapat suport yang kuat dengan semakin banyak daerah yang memandirikan ketahanan pangannya, baik itu secara regional maupun provinsi.

"Kita harapkan setiap daerah di Kalbar bisa terus berlomba-lomba memperkuat ketahanan pangannya karna kita melihat provinsi ini memiliki sumber pangan yang potensial untuk dikonsumsi masyarakat," katanya.

Untuk mendukung hal tersebut, lanjutnya, pemerintah pusat terus fokus mengembangkan komoditas pangan utama. Dan itu dilakukan dalam satu tahun terakhir ini, baik untuk komoditas itu seperti jagung dan padi.

Meski demikian, Gardji memastikan pemerintah tetap memberikan perhatiannya pada tanaman pangan lainnya. Seperti sayuran dan buah yang saat ini jumlah produksinya meningkat.

Hanya saja dia menilai pangan pokok menjadi masalah utama yang harus dituntaskan pemerintah guna mengejar ketahanan pangan.

"Jika bisa mengatasi masalah tanaman pokok maka ini menjadi modal yang kuat untuk ketahanan pangan," tuturnya.

Untuk mencapai itu, lanjutnya, pemerintah mau menanam investasi dengan nilai besar. Penanaman investasi itu tidak hanya pada pangan, tapi pada komponen lainnya seperti. 

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016