Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, sepanjang tahun 2016 telah memproses sebanyak 147 kasus terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kata Kabid Humas Polda setempat, Kombes (Pol) Suhadi SW.

"Dari sebanyak itu, yang sudah menjadi laporan polisi artinya sudah ditingkatkan ke penyidikan ada tujuh kasus, satu kasus sudah tahap satu (berkas sudah diserahkan ke Jaksa)," kata Suhadi SW di Pontianak, Jumat.

Kemudian, satu kasus di SP3 karena tidak cukup bukti, dan 140 kasus masih dalam pendalaman kepolisian.

Sementara itu, Komandan Kodim 1207/BS Pontianak, Kolonel (Inf) Jacky Ariestanto menyatakan, sepanjang Agustus 2016, pihaknya telah menangkap sebanyak 38 orang terduga pembakar lahan yang tersebar di wilayah hukum Kodim tersebut.

"Dari sebanyak 38 orang terduga pembakar lahan tersebut, sebanyak 36 orang petani yang menyiapkan lahan pertanian mereka dengan cara dibakar, dan satu orang pembakar lahan dari pihak pengembang perumahan," katanya.

Kemudian, satu orang terduga pembakar lahan dari sebuah perusahaan perkebunan sawit. "Oknum manajemen perusahaan perkebunan itu, diduga melakukan kelalaian, karena tidak bisa memadamkan kebakaran lahan di perkebunan mereka," ungkapnya.

Jacky menjelaskan, semua terduga pembakar lahan tersebut, sudah dilakukan penyerahan ke kepolisian sektor terdekat diamankannya terduga pembakar lahan tersebut untuk menjalani proses hukum selanjutnya.

Dandim 1207/BS Pontianak berharap, para terduga pembakar lahan itu diproses hukum sesuai dengan tingkat kesalahannya, sehingga bisa memberikan efek jera dalam kasus pembakaran lahan yang telah menyebabkan kabut asap tersebut.

Ia mengimbau, kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran dalam membersihkan lahannya, karena hal tersebut dilarang oleh undang-undang. "Kami juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan kalau melihat ada kebakaran lahan sehingga bisa dengan cepat dipadamkan agar tidak meluas," katanya.

(U.A057/E001)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016