Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi mengatakan saat ini Kota Pontianak masih kekurangan tenaga pengajar tingkat Sekolah Dasar pada semua mata pelajaran.

"Kami menunggu kebijakan penambahan guru PNS dari pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Mulyadi di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa.

Mulyadi menjelaskan, guru kesenian hampir tidak ada, serta guru olahraga juga masih kurang banyak. Apalagi dengan kurikulum 2013, pelajaran olahraga menjadi tiga jam satu minggu sehingga guru olahraga juga harus ditambah

"Saat ini sudah hampir seluruh sekolah di Kota Pontianak sudah melaksanakan Kurikulum 2013," ungkapnya.

Di sisi lain, menurut Mulyadi, untuk guru mata pelajaran lain, seperti guru Bahasa Inggris dan guru Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) jumlahnya malah berlebih.

Sebelumnya pelajaran Bahasa Inggris diajarkan di Sekolah Dasar, namun kini sudah tidak lagi sehingga sebagian dimutasi ke SMP. Sementara bagi yang sudah strata-2 sesuai dengan bidang keahlian bisa juga mengajar di SMA, katanya.

TIK juga tidak lagi diajarkan sehingga para guru TIK dianjurkan untuk menjadi tenaga administrasi atau operator di sekolah. Apalagi Kurikulum 2013 memang membuat banyak perubahan, seperti kelas 4, 5, dan 6 SD kini diambil oleh guru kelas.

"Ke depan kalau ada formasi, kami akan buka untuk menerima guru-guru yang kurang seperti guru kelas, olahraga, dan kesenian, tetapi masalahnya kini belum ada formasi," ujarnya.

Menurut Mulyadi, kekurangan tenaga pengajar tersebut diperparah lagi dengan pensiunnya sebanyak 191 orang guru sampai Desember 2016.

Untuk menutupi kekurangan itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak sementara ini hanya mengandalkan guru mutasi yang masuk, tetapi tetap dengan seleksi ketat, sebagaimana menyaring guru-guru yang mengajukan mutasi keluar dari Pontianak.

"Kami tidak mau juga yang mutasi masuk malah bermasalah. Sementara untuk pengangkatan tenaga honorer tidak bisa dilakukan karena kewenangan pemerintah pusat," katanya.

(A057/S024)

Pewarta: Andilala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016