Mempawah (Antara Kalbar) - Upacara Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2016 dan Ulang Tahun ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia dihalaman Kantor Bupati Mempawah.
Bupati Ria Norsan menjadi inspektur upacara, Senin (28/11). Upacara diikuti ribuan guru, dirangkaikan dengan penyerahan satu unit mobil truk kepada SMK Negeri 1 Mempawah Timur dan lima unit motor dinas operasional kepada tiga kepala sekolah, satu kepala unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan satu pengawas.
Bupati Ria Norsan memberikan penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan ikhtiar para guru, pamong, serta tenaga kependidikan khususnya di Kabupaten Mempawah. "Pada kesempatan ini saya ucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional dan ulang tahun PGRI yang ke-71," ucap bupati Ria Norsan.
Menurut Ria Norsan seorang guru harus bangga dengan profesinya. Sebab, di tangan guru, pamong, dan tenaga kependidikan, masa depan bangsa menjadi taruhan. Melalui anak-anak peserta didik di sekolah dan sanggar-sanggar belajar, guru akan menentukan masa depan bangsa. Dirinya menegaskan tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru.
"Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru," ujarnya.
Momentum Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2016 dan Ulang Tahun ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia itu, sekaligus mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Mempawah yang bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.
Baik melalui pemberian tunjangan profesi, maupun tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik. Bupati Ria Norsan berharap hal tersebut berimplikasi nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru yang ditandai dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.
"Kedepan perlu segera dirumuskan kebijakan agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri," ungkapnya.
Selain itu lanjut Ria Norsan, pemerintah terus menumbuhkembangkan profesionalisme guru. Sejumlah kebijakan strategis untuk membentuk guru profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. "Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional," sebutnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Sadaniang, Erwi Eka Asmara mengapresiasi komitmen pemerintah daerah. Ia menerima bantuan motor dinas operasional yang dipercayakan pemerintah daerah kepadanya. Menurutnya keberadaan motor dinas tersebut akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai kepala sekolah di kecamatan terjauh itu.
"Kita tahu sendiri bagaimana medan yang cukup menantang di wilayah Kecamatan Sadaniang. Karena itu adanya motor dinas yang sangat representatif ini sangat saya syukuri. Dan untuk itu pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Mempawah yang telah memperhatikan kebutuhan para guru khususnya di daerah yang jauh," ujarnya.
Sementara, Ketua PGRI Kabupaten Mempawah, Hamzah, mengungkapkan PGRI lahir seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Adalah semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres tersebut, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan.
"Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 atau seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI didirikan. Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)," jelas Hamzah.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada guru, Hamzah melanjutkan, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun. "Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Hamzah mengakhiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016
Bupati Ria Norsan menjadi inspektur upacara, Senin (28/11). Upacara diikuti ribuan guru, dirangkaikan dengan penyerahan satu unit mobil truk kepada SMK Negeri 1 Mempawah Timur dan lima unit motor dinas operasional kepada tiga kepala sekolah, satu kepala unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, dan satu pengawas.
Bupati Ria Norsan memberikan penghargaan atas dedikasi, komitmen, dan ikhtiar para guru, pamong, serta tenaga kependidikan khususnya di Kabupaten Mempawah. "Pada kesempatan ini saya ucapkan selamat memperingati Hari Guru Nasional dan ulang tahun PGRI yang ke-71," ucap bupati Ria Norsan.
Menurut Ria Norsan seorang guru harus bangga dengan profesinya. Sebab, di tangan guru, pamong, dan tenaga kependidikan, masa depan bangsa menjadi taruhan. Melalui anak-anak peserta didik di sekolah dan sanggar-sanggar belajar, guru akan menentukan masa depan bangsa. Dirinya menegaskan tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentuhan seorang guru.
"Kita bisa berdiri tegak saat ini juga karena pernah ditempa oleh para guru," ujarnya.
Momentum Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2016 dan Ulang Tahun ke-71 Persatuan Guru Republik Indonesia itu, sekaligus mempertegas komitmen Pemerintah Kabupaten Mempawah yang bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan para guru.
Baik melalui pemberian tunjangan profesi, maupun tunjangan khusus bagi guru yang sudah bersertifikat pendidik. Bupati Ria Norsan berharap hal tersebut berimplikasi nyata bagi perbaikan kompetensi dan kinerja guru yang ditandai dengan peningkatan mutu proses dan hasil belajar siswa.
"Kedepan perlu segera dirumuskan kebijakan agar sebagian tunjangan profesi guru bisa diinvestasikan bagi peningkatan kinerja guru melalui program pelatihan dan usaha guru belajar mandiri," ungkapnya.
Selain itu lanjut Ria Norsan, pemerintah terus menumbuhkembangkan profesionalisme guru. Sejumlah kebijakan strategis untuk membentuk guru profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi sedang dan akan terus dilakukan oleh pemerintah di semua tingkatan. "Peningkatan profesionalisme guru menjadi salah satu dari lima agenda utama pembangunan pendidikan nasional," sebutnya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 02 Sadaniang, Erwi Eka Asmara mengapresiasi komitmen pemerintah daerah. Ia menerima bantuan motor dinas operasional yang dipercayakan pemerintah daerah kepadanya. Menurutnya keberadaan motor dinas tersebut akan sangat membantu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sebagai kepala sekolah di kecamatan terjauh itu.
"Kita tahu sendiri bagaimana medan yang cukup menantang di wilayah Kecamatan Sadaniang. Karena itu adanya motor dinas yang sangat representatif ini sangat saya syukuri. Dan untuk itu pula kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kabupaten Mempawah yang telah memperhatikan kebutuhan para guru khususnya di daerah yang jauh," ujarnya.
Sementara, Ketua PGRI Kabupaten Mempawah, Hamzah, mengungkapkan PGRI lahir seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Adalah semangat Proklamasi 17 Agustus 1945 yang menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Melalui kongres tersebut, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan.
"Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 atau seratus hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI didirikan. Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)," jelas Hamzah.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada guru, Hamzah melanjutkan, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun. "Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Hamzah mengakhiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2016